Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kebijakan Dilanggar, Utusan Khusus Amerika Serikat Dialog Langsung dengan Hamas

Amerika Serikat diduga melakukan pembicaraan terpisah dengan Hamas untuk membahas pembebasan sandera yang tersisa

6 Maret 2025 | 19.16 WIB

Militan Hamas Palestina berjaga pada hari penyerahan sandera sebagai bagian dari gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran sandera-tahanan antara Hamas dan Israel, di Rafah di Jalur Gaza selatan, 22 Februari 2025. REUTERS/Hatem Khaled
material-symbols:fullscreenPerbesar
Militan Hamas Palestina berjaga pada hari penyerahan sandera sebagai bagian dari gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran sandera-tahanan antara Hamas dan Israel, di Rafah di Jalur Gaza selatan, 22 Februari 2025. REUTERS/Hatem Khaled

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gedung Putih menerobos sebuah kebijakan yang berpuluh tahun dipegang. Utusan Amerika Serikat untuk Timur Tengah Adam Boehler dikabarkan telah berdialog secara langsung dengan Hamas untuk membahas pembebasan sandera yang tersisa yang ditahan di Gaza.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tindakan Boehler itu, melanggar kebijakan lawas yang melarang negosiasi dengan kelompok-kelompok yang dilabeli Amerika Serikat sebagai organisasi teroris. Dua sumber mengatakan kepada Reuters pada Rabu, 5 Mei 2025, dalam beberapa pekan terakhir, Boehler and Hamas rapat di Doha. Tidak diketahui siapa yang mewakili Hamas dalam pertemuan itu

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Amerika Serikat diduga melakukan pembicaraan terpisah dengan Hamas  Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperingatkan tentang neraka yang harus dibayar jika Hamas tidak mematuhinya.

Gedung Putih mengatakan Utusan Amerika Serikat untuk Timur Tengah Adam Boehler memiliki otoritas untuk berbicara langsung dengan Hamas.  

Sementara itu, di kantornya Trump menemui sekelompok mantan sandera Hamas yang belum lama ini dibebaskan di bawah kesepakatan gencatan senjata. Dalam unggahan di media sosial, dia mengeluarkan ancaman ke Hamas   

“Bebaskan semua sandera sekarang atau nanti atau ini berakhir bagi Anda,” kata Trump, termasuk menuntut penyerahan jenazah sandera yang sudah meninggal. 

“Saya akan mengirimkan Israel apa yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas ini. Tak aka nada satu anggota Hamas pun yang akan aman jika Anda tidak menyetujui apa yang saya katakan,” kata Trump

“Kepada warga Gaza, masa depan indah menanti jika Anda tidak menahan sandera. Jika Anda menahan sandera, maka Anda mati. Buatlah keputusan yang cerdas. Bebaskan seluruh sandera sekarang atau neraka yang akan membayarnya,” tulis Trump 

Trump pernah melontarkan ancaman ini sebelum inagurasi pada 20 Januari 2025. Ancaman ini berhasil menciptakan gencatan senjata dan membebaskan para sandera pada 19 Januari 2025, yang diklaim Trump pujiannya jatuh ke Joe Biden yang sudah lengser dari jabatan. 

Trump dalam ancamannya, tidak menjelaskan secara spesifik apa tindakan yang akan diambilnya jika Hamas gagal memenuhi tuntutan Trump.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus