Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Keluarga Sandera Israel Protes Netanyahu atas Serangan Terbaru ke Gaza

Keluarga sandera Israel di Gaza pada Selasa 18 Maret 2025 menuntut agar Perdana Menteri Benjamin Netanyahu "menghentikan pembunuhan para sandera

18 Maret 2025 | 16.22 WIB

 Penyelamatan korban selamat akibat serangan Israel di Khan Younis, Jalur Gaza, 18 Maret 2025. Reuters/Stringer
Perbesar
Penyelamatan korban selamat akibat serangan Israel di Khan Younis, Jalur Gaza, 18 Maret 2025. Reuters/Stringer

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga sandera Israel di Gaza pada Selasa 18 Maret 2025  menuntut agar Perdana Menteri Benjamin Netanyahu "menghentikan pembunuhan dan hilangnya para sandera". Seruan ini dilontarkan setelah Israel meluncurkan serangan paling mematikan di wilayah itu sejak gencatan senjata 19 Januari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Keluarga para sandera menuntut pertemuan pagi ini dengan perdana menteri, menteri pertahanan dan kepala tim negosiasi, di mana mereka harus meyakinkan keluarga, bagaimana para sandera akan dilindungi dari serangan militer di Gaza dan bagaimana mereka berniat membawa mereka kembali," kata Forum Sandera dan Keluarga Hilang dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Al Arabiya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Keluarga sandera akan menuntut: Hentikan pembunuhan dan hilangnya para sandera sekarang! Pertama, kembalikan mereka -- lalu silakan lakukan yang lainnya."

Keluarga para tawanan menyerukan protes di luar kantor Netanyahu di Yerusalem pada Selasa.

Israel bersumpah untuk melanjutkan pertempuran di Gaza dengan dalih kembalinya semua sandera, saat melepaskan serangan paling intens sejak gencatan senjata dimulai.

"Keluarga sandera telah memohon untuk bertemu dengan pejabat publik yang bertanggung jawab atas nasib orang yang mereka cintai. Permohonan mereka tidak terjawab," kata keluarga dalam sebuah pernyataan.

"Sekarang menjadi jelas – pejabat publik tidak bertemu dengan mereka karena mereka merencanakan pelanggaran gencatan senjata, yang dapat mengorbankan anggota keluarga mereka."

Dari 251 sandera yang ditangkap selama serangan Hamas pada Oktober 2023 yang memicu perang, 58 masih ditahan di Gaza, termasuk 34 yang menurut militer Israel tewas.

Serangan Israel pada Selasa, yang terjadi di seluruh Gaza, membuat setidaknya 326 orang tewas. Korban tewas mayoritas perempuan dan anak-anak Palestina.

Kantor media pemerintah Gaza menambahkan bahwa dimulainya kembali genosida di Gaza datang bersamaan dengan blokade bantuan kemanusiaan sejak 2 Maret dan penutupan total penyeberangan. Hal ini memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza dan merampas lebih dari 2,4 juta warga Palestina dari kebutuhan dasar.

Kantor media Gaza mendesak masyarakat internasional, termasuk Dewan Keamanan PBB dan kelompok-kelompok hak asasi manusia, untuk segera bertindak memastikan diakhirinya pembantaian di Gaza.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus