Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, TOKYO – Menikmati kopi, es krim, atau nasi kotak saat melewati pemandangan indah seperti Gunung Fuji sudah lumrah bagi penumpang di kereta peluru super cepat Jepang. Tetapi, dihadapkan dengan kekurangan tenaga kerja, layanan gerobak makanan yang menjual makanan ringan di kereta antara kota Tokyo dan Osaka akan berhenti beroperasi pada 31 Oktober 2023. Alasan lainnya, para penikmat transportasi umum saat ini juga cenderung lebih dahulu membeli makanan sebelum naik kereta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Central Japan Railway pada Selasa, 8 Agustus 2023, mengumumkan akan menghentikan layanan gerobak makanan penjual makanan ringan yang terkenal itu. Penjual berseragam membagikan minuman dan makanan ringan, mendorong gerobak mereka melalui lorong kereta yang bergerak, sudah menjadi ciri khas bagi mereka membungkuk saat mereka masuk atau meninggalkan gerbong penumpang.
Penjualan makanan ringan atau makanan berat telah menjadi andalan di Shinkansen atau kereta peluru, sejak mulai berjalan pada 1964. Tahun itu tepatnya Jepang menjadi tuan rumah Olimpiade Tokyo pertama.
Netizen di Jepang sedih menanggapi kabar tidak ada laginya petugas yang berjualan di lorong kereta Shinkansen. Es Krim Shinkansen Super-Dingin menjadi tren ke-5 di media sosial X yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter dan 'Layanan Dalam Kereta' menjadi trending ke-6 beberapa jam setelah pengumuman disampaikan.
"Saya ingat bahwa saya menikmati es krim setiap kali naik kereta, dan ketika saya naik kereta terakhir tanpa makan, saya terselamatkan oleh sandwich yang dijual di sana," kata seorang pengguna X.
Central Japan Railway menjelaskan penumpang mobil kelas satu akan dapat memesan makanan dan minuman menggunakan kode QR mulai 1 November 2023.
"Sementara pengurangan biaya penting bagi perusahaan, layanan gerobak makanan ringan di dalam pesawat juga penting untuk kenikmatan pengalaman para pelancong," tulis pengguna lain.
REUTERS
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.