Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Berita Tempo Plus

Di Gerbang Perang Dingin

Hubungan antara Amerika Serikat dan Cina memanas menjelang pemilihan Presiden Amerika. Negara-negara Asia khawatir terhadap dampak buruknya.

1 Agustus 2020 | 00.00 WIB

Bus yang membawa perlengkapan Kedutaan Amerika Serikat bersiap meninggalkan Kedutaan Amerika Serikat di Chengdu, Sichuan, Cina, 26 Juli 2020. Reuters/Thomas Peter
Perbesar
Bus yang membawa perlengkapan Kedutaan Amerika Serikat bersiap meninggalkan Kedutaan Amerika Serikat di Chengdu, Sichuan, Cina, 26 Juli 2020. Reuters/Thomas Peter

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ringkasan Berita

  • Hubungan antara Amerika Serikat dan Cina memanas.

  • Meruncing setelah Washington memaksa konsulat Cina di Houston tutup.

  • Negara-negara Asia khawatir terhadap dampak buruknya di kawasan.

HUBUNGAN antara Amerika Serikat dan Cina makin panas. Ketegangan ini mulai memicu kekhawatiran para kepala negara. Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong secara terang-terangan menyatakan hubungan Washington dengan Beijing telah jatuh ke tingkat yang “sangat berbahaya” dan tanpa tanda-tanda akan mereda hingga pemilihan Presiden Amerika pada November nanti.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Iwan Kurniawan

Sarjana Filsafat dari Universitas Gadjah Mada (1998) dan Master Ilmu Komunikasi dari Universitas Paramadina (2020. Bergabung di Tempo sejak 2001. Meliput berbagai topik, termasuk politik, sains, seni, gaya hidup, dan isu internasional.

Di ranah sastra dia menjadi kurator sastra di Koran Tempo, co-founder Yayasan Mutimedia Sastra, turut menggagas Festival Sastra Bengkulu, dan kurator sejumlah buku kumpulan puisi. Puisi dan cerita pendeknya tersebar di sejumlah media dan antologi sastra.

Dia menulis buku Semiologi Roland Bhartes (2001), Isu-isu Internasional Dewasa Ini: Dari Perang, Hak Asasi Manusia, hingga Pemanasan Global (2008), dan Empat Menyemai Gambut: Praktik-praktik Revitalisasi Ekonomi di Desa Peduli Gambut (2020).

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus