Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BOSTON -- Tertangkapnya tersangka pengeboman, Dzhokhar Tsarnaev, meletupkan kegembiraan di tengah masyarakat Boston, Amerika Serikat, pada Jumat lalu waktu setempat. Mereka lepas dari ketegangan setelah sehari sebelumnya kakak tersangka, Tamerlan Tsarnaev, yang diduga sebagai dalang pengeboman lomba lari maraton, tewas.
Lonceng gereja tanda syukur berbunyi hanya beberapa saat setelah kabar tertangkapnya Dzhokhar di Kota Watertown terdengar. Para remaja melambaikan bendera Amerika Serikat di pusat kota. Setiap mobil membunyikan klakson. Dan setiap kali mobil polisi lewat, warga bersorak riuh.
Brendan Hathaway dan Sam Howes--keduanya mahasiswa tingkat awal Universitas Boston--merayakan penangkapan kedua tersangka bersama penduduk Kota Boston yang tumpah-ruah di jalanan. "Ini kesempatan pertama kami keluar dari rumah tanpa ancaman bahaya," kata Hathaway, mahasiswa asal Kota Newton.
Di Distrik Dorchester, tempat bermukim Martin Richard, bocah delapan tahun yang turut tewas dalam serangan itu, suasana tampak meriah. Warga menyalakan kembang api untuk merayakan penangkapan kedua tersangka dari etnis Chechen itu.
Rasa lega pun dirasakan seorang warga Indonesia yang tengah berada di Boston, Anggraini Karimuddin. "Langsung berani beraktivitas di luar rumah," kata Anggraini lewat pesan di akun Twitter kepada Tempo. Ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua aparat yang berdedikasi dalam pencarian tersangka pengeboman Boston.
Namun kebahagiaan tak selalu diwujudkan dengan perayaan. Salah satunya terjadi di Jalan Boylston. Sejumlah warga berkumpul dalam hening di lokasi yang hanya berjarak tiga blok dari insiden peledakan bom itu. Beberapa terlihat menangis.
Aaron Wengertsman, 19 tahun, merupakan salah satu dari mereka. Mahasiswa Universitas Boston itu datang dengan balutan bendera Amerika Serikat di tubuhnya. Ia juga menjadi salah satu peserta lomba maraton Boston yang berakhir dengan tragedi itu. "Kami mengenang mereka yang telah pergi dengan damai."AP | ABC NEWS | JULI HANTORO | SITA PLANASARI AQUADINI
Jam-jam Terakhir Penangkapan Tersangka Pengebom Boston
Kamis 17.30* : Gambar kedua tersangka disebar. Keduanya kemudian diidentifikasi sebagai pria dari etnis Chechen, Tamerlan Tsarnaev, 26 tahun (kiri), dan saudaranya Dzhokhar,19 tahun (kanan).
* waktu setempat
Boston
Washington
AMERIKA SERIKAT
BELMONT
WATERTOWN
NEWTON
Sungai Charles
BRIGHTON
ALLSTON
BOSTON
CAMBRIDGE
UNIVERSITAS HARVARD
MIT
Downtown
Senin: dua ledakan saat maraton
1 km
0,6 mil
1.22.20 : Seorang polisi ditembak beberapa kali, bersamaan dengan perampokan di toko 7-11 di dalam kampus Massachusetts Institute of Technology.
2.2. 22.30 : Tersangka menodong dan membajak sebuah Mercedes SUV.
3.22.48 : Polisi MIT, Sean Collier, 26 tahun, tewas karena terluka di Rumah Sakit Massachusetts.
4.23.00 : Pengendara Mercedes berhasil kabur?Ia mengatakan pelaku mengaku sebagai pengebom maraton.
5.Jumat, 00.50 : Polisi memburu mobil ke Watertown. Pelaku melemparkan bahan peledak untuk menghentikan polisi. Petugas terluka dalam insiden itu. Tersangka #1 terluka parah, tersangka #2 terluka tapi dapat kabur.
6.01.35 : Tersangka #1 dinyatakan tewas di Beth Israel Medical Centre.
03.45 : Sekitar 9.000 polisi dikerahkan untuk mengejar tersangka#2 di Watertown dan Newton.
05.00 : Transportasi publik dihentikan. Sekolah dan universitas ditutup.
06.45 :Tersangka diidentifikasi.
08.00 : Daerah di Belmont, Newton, Waterton, Cambridge, Brighton, dan Allston ditutup. Warga diperintahkan tetap di dalam rumah.
7.18.45 : Berdasarkan informasi, polisi Boston dan FBI menemukan tersangka #2 bersembunyi di dalam perahu.
19.00 : Baku tembak antara petugas dan tersangka.
20.45 : Tersangka#2 ditangkap dan dilarikan ke rumah sakit karena luka serius.SUMBER : GRAPHIC NEWS
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo