Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Robot dan patung-patung dinosaurus raksasa teronggok di sebuah wahana yang sudah tidak beroperasi di Ankara, Turki.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Onggokan permainan ini menciptakan seperti sebuah situs pra-sejarah kuburan binatang purba di ibu kota Turki itu, demikian dilaporkan Reuters, 26 Juli 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tampaknya gagalnya proyek taman bermain bernilai ratusan juta dolar itu, tak lepas dari persaingan politik antara partai berkuasa AK dengan oposisi, yang kini menguasai Ankara.
Tiga tahun lalu, Presiden Turki Tayyip Erdogan membuka taman hiburan raksasa itu dengan keriuhan luar biasa menjelang pemilihan lokal. Tetapi Partai AK yang berkuasa kemudian kehilangan kendali atas kotamadya Ankara pada pemungutan suara berikutnya.
Bulan ini, setelah pertempuran hukum selama dua tahun, pengadilan memutuskan untuk mengalihkan kendali "Ankapark" ke dewan kota baru yang dijalankan oleh oposisi utama CHP setelah proyek yang merugi itu rusak.
Walikota Ankara Mansur Yavas mengambil kesempatan untuk melarang penggunaan dana publik dalam sebuah proyek yang menurutnya menelan biaya $801 juta. Uang sebesar ini, menurut dia, dapat digunakan untuk proyek yang lebih bermanfaat secara sosial.
"Lima belas ribu unit perumahan sosial atau 300 asrama mahasiswa bisa dibangun untuk memenuhi kebutuhan rakyat Ankara," kata Yavas setelah mengambil alih pembangunan pekan lalu.
Patung dan wahana dinosaurus, yang membuat taman itu terkenal, sekarang rusak dan berserakan di area yang ditinggalkan dan tertutup rumput liar seukuran sekitar 120 lapangan sepak bola.
Komentar Yavas muncul menjelang pemilihan presiden dan parlemen yang dijadwalkan Juni 2023, dengan jajak pendapat menunjukkan dukungan yang berkurang tajam untuk Erdogan dan Partai AK setelah hampir dua dekade berkuasa.
Taman itu, yang membutuhkan waktu enam tahun untuk membangunnya, adalah gagasan Melih Gokcek, walikota lama Ankara. Pada upacara pembukaan, Erdogan mengatakan, taman akan menghasilkan sekitar $10 juta per tahun bagi pemerintah kota.
Namun, operator menutupnya delapan bulan kemudian pada November 2019 karena kerugian yang dideritanya.
Ada sedikit komentar dari pejabat Partai AK tentang langkah pengadilan dan tuduhan oposisi tentang pemborosan. Wakil kepala provinsi di Ankara, Mehmet Yilmazer, menuduh walikota menyabot proyek tersebut.
"Mansur Yavas belum memberikan layanan apa pun ke Ankara," kata Yilmazer di Twitter. "Dia membuat Ankapark bangkrut dan membiarkannya membusuk."
Yavas mengatakan kotamadya akan memutuskan dalam konsultasi dengan penduduk kota apa yang harus dilakukan dengan taman dinosaurus itu.