Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Seorang bocah Palestina di Gaza, Lama Jamous, 9 tahun, menjadi viral karena melaporkan kondisi di Gaza yang porak poranda dihantam Israel melalui akun Instagramnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya bersiap-siap dan mengenakan baju besi dan helm saya untuk melaporkan perang di Gaza," katanya seperti dikutip CNN, Kamis, 4 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jamous adalah salah satu warga Palestina termuda yang melaporkan pengepungan di Gaza. Dia dan keluarganya harus meninggalkan rumah di kota Gaza karena serangan udara Israel. Mereka pernah mengungsi ke Khan Younis di selatan, dan kini ke tempat perlindungan di Rafah.
Dia memiliki ratusan ribu pengikut yang mengikuti laporan tentang kehidupan sehari-hari di tengah perang yang dia bagikan ke Instagram-nya.
“Saya ingin menunjukkan dan memperjelas kepada dunia bahwa anak-anak Palestina sedang disiksa. Tidak ada makanan dan minuman. Mereka tidak punya apa-apa."
“Hari ini saya berada di rumah sakit untuk melihat anak-anak Gaza yang terkena bom dan terluka," katanya dalam salah satu unggahannya.
Dia membagikan wawancara korban luka akibat penembakan di rumah sakit, hingga mendokumentasikan kondisi kehidupan yang sulit di tempat penampungan sekolah,
Suara Lama untuk anak-anak paling rentan di Gaza.
Ahmat, paman Lama mengatakan ketika perang dimulai, Jamous terlihat ingin mengatakan sesuatu. Dia mengambil dan mulai membuat vlog untuk membicarakan situasi di Gaza.
Ayah Lama mengatakan kepada CNN bahwa dia sangat bangga, dan menambahkan bahwa mereka menderita akibat perang seperti orang lain di Gaza.
Angka korban jiwa di Jalur Gaza, menunjukkan bahwa ada 8.000 anak yang terbunuh sejak 7 Oktober 2023, artinya sepertiga dari total kematian.
"Meskipun kondisinya berbahaya, Lama dengan berani terus memberikan laporan kepada dunia dan memberikan harapan pada generasi baru," kata CNN.