Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya 28 jenazah dikeluarkan dari perairan Sungai Potomac yang membeku, setelah sebuah pesawat American Airlines yang membawa 60 penumpang dan empat awak bertabrakan dengan helikopter Black Hawk Angkatan Darat Amerika Serikat saat mendarat di Bandara Nasional Ronald Reagan dekat Washington, kata para pejabat pada Kamis 30 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tim penyelamat masih mencari korban lainnya tetapi tidak yakin ada yang selamat, yang menjadikannya kecelakaan udara paling mematikan di AS dalam hampir 24 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kami sekarang berada pada titik di mana kami beralih dari operasi penyelamatan ke operasi pemulihan,” kata John Donnelly, kepala pemadam kebakaran Washington seperti dilansir WJBF. “Kami tidak yakin ada yang selamat.”
Tiga tentara berada di dalam helikopter itu, kata seorang pejabat Angkatan Darat.
Sekitar 300 petugas pertolongan pertama berada di lokasi pada Kamis pagi waktu setempat.
Puing-puing pesawat ditemukan terbalik di tiga bagian di perairan setinggi pinggang. Puing-puing helikopter juga ditemukan.
Menurut Associated Press, kurang dari 30 detik sebelum tabrakan terjadi, seorang pemandu lalu lintas udara terdengar bertanya kepada helikopter Black Hawk apakah mereka dapat melihat pesawat American Airlines tersebut. Beberapa saat kemudian, panggilan lain dilakukan.
Audio pelacakan penerbangan tidak berisi respons apa pun dari helikopter, tetapi beberapa detik setelah panggilan tersebut, kecelakaan terjadi.
Pesawat American Airlines dijadwalkan mendarat di Bandara Nasional Ronald Reagan pada Rabu pukul 21:03. waktu setempat.
Menteri Perhubungan AS Sean Duffy mengatakan malam saat kecelakaan terjadi dalam kondisi cerah dan pola penerbangan standar. Penerbangan pesawat militer dan pesawat penumpang di ruang udara pada saat yang sama bukanlah hal yang aneh, katanya.
Foto 
