Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Kota Paris Bau Busuk, Berton-ton Sampah Tak Diangkut Petugas Gara-gara Mogok

Prancis diguncang unjuk rasa yang memprotes perpanjangan usia pensiun. Kota Paris pun menjadi lautan sampah karena petugas mogok kerja.

19 Maret 2023 | 10.52 WIB

Foto udara warga memenuhi kawasan Place de la Republique saat berunjuk rasa di Paris, Prancis, 19 Januari 2023. Ribuan warga turun ke jalan untuk menggelar aksi mogok kerja secara nasional untuk menentang reformasi pensiun yang sedang dibuat pemerintah. REUTERS/Bart Biesemans
material-symbols:fullscreenPerbesar
Foto udara warga memenuhi kawasan Place de la Republique saat berunjuk rasa di Paris, Prancis, 19 Januari 2023. Ribuan warga turun ke jalan untuk menggelar aksi mogok kerja secara nasional untuk menentang reformasi pensiun yang sedang dibuat pemerintah. REUTERS/Bart Biesemans

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jalan-jalan di Kota Paris berbau busuk akibat banyaknya sampah yang tak diangkut oleh petugas. Pada Jumat lalu, pihak berwenang menyatakan mogok kerja oleh petugas mengakibatkan sampah yang tak diangkut melonjak menjadi 10.000 ton. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin mengatakan bahwa para petugas yang mogok kerja telah dipaksa kembali di bawah kekuasaan darurat yang dirancang untuk melindungi layanan-layanan penting. "Mulai hari ini, mulai pagi ini, permintaan bekerja dan tempat sampah dikosongkan," katanya pada Jumat lalu kepada radio RTL.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Seorang pembantu walikota Sosialis Paris Anne Hidalgo, yang menentang Darmanin dan Presiden Emmanuel Macron, membantah perubahan tersebut. Hidalgo mengatakan bahwa tidak ada truk yang keluar dari sisi publik.

Pengumpul sampah kota memulai pemogokan dan memblokade insinerator kota 12 hari yang lalu sebagai tanggapan atas reformasi pensiun Macron. Perubahan pensiun yang diputuskan oleh Macron akan membuat mereka harus bekerja sampai usia 59 tahun, lebih lama dibandingkan dengan sekarang yaitu 57 tahun.

Mereka menjamin pemungutan di sekitar separuh dari 20 distrik ibu kota, dan sisanya ditangani oleh perusahaan swasta. Perusahaan swasta masih bekerja. Beberapa dari perusahaan swasta mengambil kontrak untuk membersihkan jalan yang semakin bau dan padat di daerah yang paling parah terkena dampak. Delphine Burkli, walikota distrik ke-9 yang terpukul parah, mengatakan pada hari Jumat agar pemerintah memanggil tentara untuk membersihkan jalan.

Unjuk rasa terus berlanjut hingga kemarin, Sabtu, 18 Maret 2023. Polisi Paris bentrok dengan pengunjuk rasa pada Sabtu malam ketika ribuan orang turun ke jalan memprotes kenaikan usia pensiun oleh pemerintah. Keputusan memperpanjang usia pensiun dilakukan tanpa pemungutan suara parlemen. 

Kerusuhan dan pemogokan yang berkembang telah membuat Presiden Emmanuel Macron menghadapi tantangan paling berat terhadap pemerintahannya. "Macron, Mundur!" dan "Macron akan runtuh, kami akan menang," teriak para demonstran di Place d'Italie di selatan Paris. Polisi anti huru hara menggunakan gas air mata dan bentrok dengan beberapa orang di kerumunan saat tempat sampah dibakar.

Otoritas kota telah melarang aksi unjuk rasa di Place de la Concorde pusat Paris dan Champ-Elysees di dekatnya pada Sabtu malam. Pada Jumat malam sebanyak 61 orang yang terlibat unjuk rasa ditangkap. Sementara pada Sabtu malam, ada 81 orang yang telah ditangkap. 

Sebelumnya di ibu kota Prancis, sekelompok mahasiswa dan aktivis dari kolektif "Revolution Permanente" menyerbu pusat perbelanjaan Forum des Halles. Mereka melambai-lambaikan spanduk menyerukan pemogokan umum dan meneriakkan "Paris berdiri, bangkit." Video yang diunggah di media sosial menunjukkan demonstrasi tersebut. 

Televisi BFM juga menayangkan gambar demonstrasi yang sedang berlangsung di kota-kota seperti Compiegne di utara, Nantes di barat, dan Marseille di selatan. Di Bordeaux, di barat daya, polisi juga menggunakan gas air mata terhadap pengunjuk rasa yang menyalakan api. "Reformasi harus dilaksanakan. Kekerasan tidak dapat ditolerir," kata Menteri Keuangan Bruno Le Maire kepada surat kabar Le Parisien.

Sampah menumpuk di jalan-jalan Paris setelah pekerja sampah bergabung dalam aksi tersebut. Sekitar 37 persen staf operasional di kilang dan depot TotalEnergies ' (TTEF.PA) - di lokasi termasuk Feyzin di Prancis tenggara dan Normandia di utara - juga mogok pada hari Sabtu, kata juru bicara perusahaan. Pemogokan berlanjut di rel kereta api.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus