Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kualitas udara di Kota New York, Amerika Serikat menjadi yang terburuk di dunia pada Selasa malam akibat asap kebakaran hutan Kanada yang berhembus hingga ke negeri jiran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kota New York mencatat kualitas udara terburuk dari wilayah metropolitan utama global mana pun pada Selasa pukul 10 malam, menurut data IQair.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kondisi itu menjadi yang terburuk kedua di dunia, setelah New Delhi, India, IQair melaporkan. Kota-kota lain dalam daftar itu adalah Doha, Qatar; Baghdad, Irak; dan Lahore, Pakistan.
Seperti dilansir CNA, Rabu 7 Juni 2023, kualitas udara yang mengkhawatirkan, yang berlanjut hingga hari ini, mendorong Wali Kota New York Eric Adams meminta penduduk membatasi aktivitas luar ruangan mereka.
Sementara pejabat lingkungan negara bagian untuk mengeluarkan penasehat kesehatan kualitas udara untuk kota hingga Rabu.
“Anak-anak aktif, orang dewasa, dan orang-orang dengan penyakit paru-paru seperti asma harus mengurangi aktivitas luar ruangan yang terlalu lama atau berat,” saran para pejabat.
Sekolah umum Kota New York membatalkan semua kegiatan di luar ruangan pada Rabu, tetapi akan tetap buka. Setidaknya 10 distrik sekolah di negara bagian New York tengah membatalkan kegiatan dan acara di luar ruangan pada Selasa.
Pada Rabu pukul 07.00, indeks kualitas udara Kota New York tepat di bawah 180, sebutan "tidak sehat", menurut IQair. Selasa malam hingga Rabu, indeks kualitas udara untuk kota tersebut mencapai 200, mendorongnya ke kisaran "sangat tidak sehat", menurut IQair.
Kualitas udara Kota New York memburuk saat Kanada menghadapi kebakaran hutan. Kualitas udara di timur laut AS telah memburuk minggu ini karena lebih dari 150 kebakaran hutan mengamuk di Quebec, menurut Pusat Kebakaran Hutan Antar Lembaga Kanada.
Asap juga memicu peringatan kualitas udara di beberapa bagian Massachusetts, New Hampshire, Pennsylvania, Maryland, Virginia dan Carolina, menurut National Weather Service.
Lebih dari 100 kebakaran hutan yang terjadi di provinsi Nova Scotia dan Quebec di Kanada menyebabkan peringatan kesehatan kualitas udara di Negara Bagian New York dan sebagian New England.
Sepanjang tahun ini, provinsi tersebut telah mengalami lebih dari 400 kebakaran hutan, yang dua kali lipat rata-rata sepanjang tahun ini.
Ada kobaran api di hampir semua 10 provinsi dan teritori Kanada, dengan Quebec yang terkena dampak terburuk karena beberapa kebakaran yang disebabkan oleh petir.
Ibukota Kanada Ottawa, yang bertetangga dengan Quebec, diselimuti kabut asap pada Selasa pagi, dengan kualitas udara di kategori 10+, tingkat terburuk pada Indeks Kesehatan Kualitas Udara Lingkungan Kanada, yang menunjukkan "risiko sangat tinggi".
Asap api dapat membahayakan kesehatan bahkan pada konsentrasi rendah, dan orang dengan penyakit paru-paru atau jantung, serta orang dewasa yang lebih tua, anak-anak, dan wanita hamil, berada pada risiko kesehatan yang lebih tinggi dari asap api, kata Environment Canada.
Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly pada Selasa berterima kasih kepada Amerika Serikat, Meksiko, Afrika Selatan, dan Prancis karena telah mengirimkan petugas pemadam kebakaran untuk membantu.
Kebakaran hutan biasa terjadi di provinsi barat Kanada, tetapi tahun ini api telah menjamur dengan cepat di Kanada timur, memaksa evakuasi rumah dan pemerintah federal untuk mengirim militer.
Sekitar 3,3 juta hektar telah terbakar – sekitar 13 kali lipat rata-rata 10 tahun – dan lebih dari 120.000 orang setidaknya untuk sementara terpaksa keluar dari rumah mereka.
CNA | REUTERS