Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tindak kekerasan hingga berujung kematian dialami oleh seorang wartawan asal Meksiko. Tubuhnya ditemukan kaku tak bernyawa di ibu kota negara bagian Tamaulipas, Ciudad Victoria, Selasa, 29 Mei 2018, waktu setempat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Reuters pada Rabu, 30 Mei 2018, wartawan naas tersebut diketahui benama Hector Gonzalez, seorang koresponden untuk koran lokal Excelsior. Hingga berita ini diturunkan, belum ada kejelasan mengenai kasus pembunuhan ini. Jaksa setempat masih berusaha mendalami apa sebab pembunuhan terhadap Gonzalez dan siapa dalang di baliknya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kasus pembunuhan terhadap Gonzalez telah menjadi kasus pembunuhan wartawan ketiga dalam dua minggu terakhir, dan kasus keenam tahun ini di Meksiko.
Anggota komite perlindungan wartawan Meksiko, Jan-Albert Hootsen, dalam akun twitter pribadinya mengungkapkan kesedihannya yang mendalam atas pembunuhan Gonzalez. Dia sangat kecewa harus terus menuliskan rasa dukanya karena kasus pembunuhan jurnalis tak kunjung surut.
“Setiap pemunuhan pada jurnalis, fotografer, blogger, komentator sosial media, atau pekerja media menegaskan bahwa rekan-rekan di Meksiko harus terus menghadapi kekerasan, dan pelakunya mendapat impunitas untuk menyerang wartawan,” tulisan Hoosten dalam cuitannya.
Meksiko telah lama dikenal sebagai tempat berbahaya bagi wartawan. Menurut Article 19, sebuah lembaga yang memperjuangkan kebebasan berbicara, pada 2017 tercatat sekitar 12 wartawan dibunuh di sana. Terlebih Tamaulipas adalah salah satu wilayah Meksiko kurang patuh pada hukum.
Wilayah Meksiko yang berbatasan langsung dengan Texas ini sudah lama dirusak oleh geng kriminal. Mereka berperang merebutkan wilayah kekuasaan untuk menguasai penjualan narkoba dan jaringan kriminal.
Kasus pembunuhan terhadap wartawan tertinggi di Meksiko terjadi pada 2017. Akan tetapi empat bulan pertama pada 2018 ini telah menjadi kasus pembunuhan terhadap wartawan paling sering, dibandingkan periode sama tahun lalu.
REUTERS | FIKRI ARIGI