Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lebanon Peringatan Kematian Hariri
Peringatan dua tahun kematian bekas perdana mente-ri Rafik Hariri dibayangi kekhawatiran terjadi bentrok antara pendukung pemerin-tah dan massa antipemerin-tah, Rabu pekan lalu. Pendukung Perdana Menteri Fouad Siniora berkumpul di Lapangan Martir di pusat kota Beirut. Pendukung Hizbullah sejak Desember tahun lalu mengepung kantor perdana menteri untuk memaksa Siniora mundur. PBB sepakat membentuk mahkamah internasional untuk mengadili tersangka pelaku pembunuhan.
Sehari sebelum peringatan kematian Hariri, dua bus dibom di kota Bikfaya, di utara Beirut. Akibatnya tiga orang tewas dan 12 orang luka-luka. Pemerintah Siniora me-nuduh Suriah berada di balik serangan bom itu. Siniora juga menuduh Suriah terlibat dalam pembunuhan Hariri, tapi dibantah pemerintah Damaskus.
Australia Howard vs Obama
Pendukung setia perang Amerika di Irak, Perdana Menteri Australia, John Howard, menyerang sikap antiperang Irak calon presiden Amerika dari Partai Demokrat, Barack Obama, Senin pekan lalu. Menurut Howard, sikap Obama akan menciptakan kekacauan dan kemenangan bagi teroris yang mengharapkan kemenangan Obama. ”Al-Qaidah akan berdoa sebanyak-banyaknya demi kemenangan Obama dalam pemilihan 2008,” ujar Howard.
Obama menjawab, mengkritik Australia. Amerika telah menerjunkan 140 ribu pasukan di Irak, sedang Howard hanya mengirim 1.400 tentara Australia ke Irak. Menurut Obama, kalau Howard siap berperang di Irak, dia anjurkan mengirim 20 ribu lagi rakyat Australia ke Irak. ”Kalau tidak, pernyataan itu hanya retorika kosong,” ujar Obama. Apa jawab Howard? ”Jumlah pasukan Australia di Irak lumayan.”
Palestina Membentuk Pemerintah Baru
Perdana Menteri Palestina, Ismail Haniyah, mengajukan pengunduran diri. Kepada Presiden Mahmud Abbas di Gaza ia menjelaskan bahwa langkah itu untuk memuluskan jalan pembentukan pemerintah nasional bersatu, Kamis pekan lalu. ”Saya berharap pemerintah baru akan menciptakan era baru dan rakyat dapat hidup dengan aman dan damai,” ujar Abbas.
Abbas membatalkan pidato nasional untuk mengumumkan Kesepakatan Mekkah karena muncul lagi masalah pembagian kekuasaan sehari sebelumnya. Kesepakatan Mekkah membuka kebuntuan perundingan Fatah dengan Hamas dan mengakhiri bentrokan milisi dengan korban 130 orang tewas. Amerika Serikat tak akan menyatakan kemungkinan pencabutan boikot terhadap pemerintah baru Palestina. Tapi Arab Saudi akan menjamin kesepakatan Fatah-Hamas dan pemerintah baru Palestina.
Portugal Aborsi Legal
Gereja Katolik Portugal kehilangan basis dukungan mayoritas umat Katolik Portugal sebagai hasil referendum yang mengesahkan praktek aborsi, Ahad 11 Februari. Sebanyak 59 persen pemilih menyetujui legalisasi aborsi selama 10 pekan pertama kehamilan, 40 persen menentang. ”Pilihan ’ya’ kemarin menunjukkan Gereja Katolik tak lagi memiliki pengaruh kuat yang pernah dimilikinya,” tulis editorial koran Diario de Noticas. Parlemen akan membuat undang-undang aborsi sesuai dengan hasil referendum ini. Portugal merupakan salah satu negara yang paling ketat membatasi praktek aborsi di lingkungan Uni Eropa.
Spanyol Pengadilan Bom Madrid
Pengadilan mulai mengadili 29 tersangka pengeboman kereta di Madrid, Kamis pekan lalu. Tujuh tersangka pengeboman yang menewaskan 191 orang dan 1.700 orang luka-luka pada Maret 2004 itu didakwa melakukan pembunuhan dan merupakan anggota kelompok teroris. Terdakwa pertama, Rabei Osman, tak mengakui dakwaan. ”Saya tak akan menjawab pertanyaan apa pun, termasuk yang diajukan pengacara saya, dan saya tak akan membantu jalannya pengadilan,” katanya.
Terdakwa lainnya didakwa bersekongkol dengan kelompok teroris dan menggunakan bahan peledak. Menurut penyelidik, serangan dilakukan kelompok militan Islam setempat yang mendapat inspirasi dari Al-Qaidah. Sebelas tersangka berasal dari Maroko, delapan dari Spanyol, dan masing-masing satu orang dari Aljazair, Suriah, dan Libanon. Ini adalah kasus terbesar di Eropa yang mengadili militan Islam. Persidangan akan berjalan beberapa bulan dengan ratusan saksi.
RFX (BBC, AP)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo