Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jepang Hisahita, Ahli Waris Takhta
Inilah ahli waris Kekaisaran Jepang. Orang tuanya memberinya nama Hisahita, artinya tenteram, damai. Pada Jumat pekan lalu, bayi kecil itu diperkenalkan kepada publik, sesaat sebelum meninggalkan rumah sakit tempat ia dilahirkan. Orang hanya bisa melihat dahi sang pangeran. Bagian tubuh lainnya ditutupi selimut, di dalam gendongan Putri Kiko, ibunya; didampingi ayahnya, Pangeran Akhisino.
”Saya sangat berterima kasih kepada semua orang, teman dan keluarga yang telah mendoakan keselamatan kelahiran bayi ini,” kata Putri Kiko, yang dirilis oleh perwakilan rumah tangga kekaisaran.
Italia Paus Dituntut Minta Maaf
Pernyataan menggemparkan itu terlontar dari pemimpin Katolik dunia, Paus Benediktus XVI. Dalam pidatonya di Universitas Regensburg, Jerman, Paus mengutip Raja Kristen Ortodoks pada abad ke-14, Manuel II dari Konstantinopel, kini Istambul, yang mengatakan bahwa Muhammad hanya membawa ”kekerasan” ke dunia.
Sebenarnya, dua kali Paus mengatakan bahwa dia mengutip—untuk menegaskan pernyataan itu bukanlah pernyataannya. Dia juga menambahkan bahwa kekerasan ”tidak cocok dengan sifat Tuhan dan rohani”.
Juru bicara Vatikan, Federico Lombardi, dalam pernyataan tertulisnya menegaskan: Paus tak berniat menghina umat Islam. ”Niat Bapa Suci adalah mengembangkan posisi yang menghormati dan menempuh dialog dengan agama maupun budaya lain, termasuk Islam,” katanya. Tapi kritik telah terpicu. Parlemen Pakistan menuntut Paus Benediktus XVI menarik ucapannya tentang Islam. Sedangkan Organisasi Konferensi Islam, yang mewakili 1,3 miliar muslim, mengkategorikan ucapan Sri Paus sebagai fitnah terhadap Nabi Muhammad. Tuntutan minta maaf muncul dari Turki, negeri yang akan dikunjunginya pada November nanti.
Irak Saddam Bukan Diktator
Hakim kepala dalam pengadilan Saddam Hussein mengatakan, mantan pemimpin Irak itu bukanlah diktator. Saddam sengaja dibuat seperti itu oleh para pembantunya. Komentar kontroversial itu muncul sehari setelah hakim Abdullah al-Amiri dituduh bias terhadap tim pembela Saddam.
Selama sidang, seorang warga Kurdi menceritakan pertemuan pada 1989 dengan Saddam Hussein yang dia harap dapat membebaskan keuarganya yang dipenjara. Saddam Hussein menanyakan kepada saksi, petani Kurdi berusia 57 tahun. ”Mengapa Anda berusaha menemui saya ketika Anda tahu bahwa saya diktator?” ”Anda bukan diktator. Orang-orang di sekitar Anda yang membuat Anda seperti diktator,” kata hakim.
Israel Surat Kopral Israel
Kopral Israel yang diculik pada akhir Juni oleh kelompok militan Hamas menulis surat kepada keluarganya. Surat itu disampaikan oleh seorang perantara Mesir ke keluarga sang kopral. Ia mengabarkan baik-baik saja. Surat itu menunjukkan bahwa kopral itu masih hidup. Penculikan sang kopral menjadi alasan Israel melancarkan serangan ke Libanon yang menewaskan ratusan penduduk sipil. Di Mesir saat ini masih digelar perundingan pertukaran tahanan. Hamas bersedia membebaskan kopral Israel itu, ditukar dengan beberapa orang Hamas dan Palestina yang masih ditahan Israel.
Jepang Kasasi Asahara ditolak
Mahkamah Agung Jepang menolak kasasi Shoko Asahara, pendiri sekte Aum Shinrikyo (Kebenaran Tertinggi). Asahara dianggap bertanggung jawab atas serangan gas beracun sarin terhadap kereta bawah tanah padat penumpang di Tokyo pada 1995. Akibat serangan itu 12 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Asahara terbukti bersalah dan divonis mati pada 2004 dengan dakwaan menjadi otak dalam serangan maut itu.
Para pengacara pemimpin sekte itu mengatakan bahwa kliennya tidak sehat mental, karena itu meminta hukumannya dibatalkan. Tapi keputusan sudah dijatuhkan. Keputusan Mahkamah Agung itu kian membuka jalan pelaksanaan hukuman mati bagi Asahara. Media setempat menyatakan, hukuman mati itu bisa berupa hukuman gantung.
Nurdin Kalim, Sunariyah (BBC, AP, Timesonline)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo