Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Italia Komunis Jadi Presiden
Bekas politisi komunis,- Gior-gio Napolitano, 80 -ta-hun,- terpilih sebagai Presi-den- Ita-lia,- Rabu pekan lalu. Na-po-li-tano menjadi seorang ko-munis pertama yang men-du-duki jabatan seremonial kepresiden-an Italia. Bekas ke-tua parlemen ini dipilih parlemen Italia dengan dukung-an kuat koalisi kiri-tengah yang kini memimpin kabinet Italia.
Napolitano bergabung de-ngan Partai Komunis setelah Perang Dunia II. Setelah tem-bok Berlin runtuh, dan Partai Komunis menjadi Partai Kiri Demokrat, ia melakukan reformasi di dalam. ”Dia komunis terakhir dari partai komunis yang pernah ada,” tulis koran La Stampa.
Filipina Pakta Keamanan Filipina-Australia
Filipina dan Australia- da-lam waktu satu bulan akan menandatangani pakta keamanan Status Kesepakat-an Pasukan (SOFA). Kesepakatan yang membolehkan latihan militer bersama yang sehu-bungan dengan penanggulangan terorisme, bencana alam, dan pertukaran penga-laman, kata Menteri Perta-hanan Avelino Cruz, Selasa pekan lalu.
Pasukan- Austra-lia, kata Cruz, akan berada di Filipina beberapa bulan, pa-da saat tertentu. Ia juga mengaku mengajak Indonesia, Malaysia-, dan Brunei me-lakukan hal yang sama dengan Australia. Negara ASEAN selama ini menolak mendirikan pakta keamanan dengan negara mana pun.
Thailand Hasil Pemilu Dibatalkan
Mahkamah Konstitusi- Thailand Senin pekan lalu me-nyatakan pemilihan umum bulan lalu tidak berlaku, dan pemilihan ulang harus dilaksanakan. Delapan hakim menyatakan pemilu 2 April lalu melanggar konstitusi, enam lainnya menyatakan sebaliknya. Mahka-mah Konstitusi turun ta-ngan mena-ngani konflik Partai Thai Rak Thai—oposisi—se-te-lah Raja Bhumibol Adulyadej menolak campur tangan.
Kalangan oposisi kem-bali mencalon-kan diri pada pemilu ulang.
Amerika Serikat Tolak Pilihan Bush
Kontroversi pencalon-an jenderal angkatan udara- sebagai kandidat Direktur Central Intelligence Agency- (CIA) terus bergulir, pekan lalu. Keputusan Presiden Bush mencalonkan Jenderal- Michael Hayden menggan-ti-kan Porter Gros selaku Di-rek-tur CIA ditolak anggo-ta Kongres dari Partai Demokrat dan Partai Republik. Ke-dua kubu itu mengkhawa-tirkan dominasi militer un-tuk memimpin jabatan instan-si si-pil. Kubu Demokrat tak ingin- timbul kesan CIA di-telan Departemen Pertahan-an. ”Hal terakhir yang dibutuhkan Amerika adalah se-orang yes man di kepala Cen-tral Intelligence Agency,” ujar Sena-tor Edward Kennedy dengan- nada sinis. Hayden bisa menjadi Direktur CIA jika di-setujui Senat.
Hayden berperan menerap-kan program penyadapan- di Amerika, yang dikecam ka-rena melanggar hak masya-rakat sipil. ”Penunjukan Jen-deral Hayden adalah contoh- paling mutakhir promo-si oleh Presiden Bush kepada- orang yang memimpin se-rang-an paling besar terhadap- konstitusi dan kebebasan mendasar,” ujar Anthony D. Ro-mero, Direktur Eksekutif Persatuan Kebebasan Sipil Amerika.
Palestina Pencairan Bantuan
Kuartet penengah konflik Israel-Palestina setuju- me-nyalurkan bantuan kepa-da- penduduk Palestina- sela-ma- tiga bulan, Rabu pekan- lalu. Krisis keuangan terja-di dalam pemerintahan Ha-mas di Palestina setelah Ame-rika- Serikat dan Uni Ero-pa menghentikan bantu-an kepada- Pa-lestina, dan Amerika me-ng-ancam siapa pun yang me-nyalurkan bantuan kepada Palestina. Diplomat Amerika, Rusia, Uni Eropa, dan PBB yang bertemu di New York setuju membentuk dana perwalian untuk menyalurkan bantuan kepada rakyat Pales-tina secara langsung, tanpa lewat pemerintah Hamas.
Hamas tidak puas. ”Anggo-ta kuartet berniat menyisihkan, dan bukannya bekerja sa-ma dengan pemerintahan pim-pinan Hamas,” kata Ghazi Ha-mad, juru bicara Hamas. Ame-rika memperlunak sikap me-ngenai bantuan kepada war-ga Palestina, tapi bukan ter-hadap Hamas. Organisasi bantuan dan Palang Merah me-nyatakan situasi kemanu-sia-an memburuk, dan badan ban-tuan tak bisa beropera-si memberikan layanan di wi-layah Palestina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo