Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Maladewa Menskors Tiga Pejabat karena Menghina PM India Modi

Tiga wakil menteri Maladewa dijatuhi hukuman disiplin atas postingan media sosial tentang PM India Narendra Modi.

8 Januari 2024 | 17.13 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Mohamed Muizzu, calon presiden Maladewa dari partai oposisi, REUTERS/Dhahau Naseem

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Maladewa menskors tiga wakil menterinya setelah mereka melontarkan pernyataan yang menghina Perdana Menteri India Narendra Modi di media sosial.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Malsha Shareef, Mariyam Shiuna dan Abdulla Mahzoom Majid yang semuanya bekerja untuk Kementerian Pemberdayaan Pemuda, Informasi dan Seni didisiplinkan atas komentar mereka terhadap Modi di media sosial, kata seorang pejabat senior pemerintah kepada Reuters pada Minggu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketiganya menggambarkan Modi sebagai “badut”, “teroris”, dan “boneka Israel” di platform media sosial X, sebagai tanggapan atas video promosi pariwisata di Lakshadweep, wilayah Uni India di Laut Arab.

Di Maladewa, beberapa orang memandang kunjungan Modi sebagai upaya untuk menarik wisatawan menjauh dari Maladewa yang populer secara global, yang memiliki 1.192 pulau di Samudera Hindia yang dipenuhi resor mewah.

Menurut laporan media India, Komisi Tinggi India di Maladewa mengangkat masalah ini ke pemerintah Maladewa.

Beberapa selebriti India termasuk aktor Bollywood dan bintang olahraga menyatakan ketidakpuasan mereka atas pernyataan pejabat Maladewa.

“Menemukan komentar dari tokoh masyarakat terkemuka di Maladewa yang melontarkan komentar penuh kebencian dan rasis terhadap orang India. Terkejut mereka melakukan hal ini ke negara yang mengirimkan mereka jumlah wisatawan terbanyak,” kata Akshay Kumar, aktor populer India di X.

Dalam sebuah pernyataan pada Minggu, Kementerian Luar Negeri Maladewa mengakui bahwa mereka mengetahui adanya pernyataan yang menghina di platform media sosial terhadap para pemimpin asing dan individu berpangkat tinggi.

“Pendapat ini bersifat pribadi dan tidak mewakili pandangan Pemerintah Maladewa,” kata pernyataan itu.

Mantan Presiden Maladewa Ibrahim Mohamed Solih mengutuk penggunaan “bahasa kebencian” terhadap India.

“India selalu menjadi teman baik Maladewa dan kita tidak boleh membiarkan pernyataan tidak berperasaan seperti itu berdampak negatif terhadap persahabatan lama antara kedua negara kita,” kata Solih dalam postingannya di X.

Seorang pejabat senior pemerintahan mengatakan bahwa Presiden Maladewa Mohamed Muizzu telah memerintahkan penyelidikan.

Pejabat tersebut mengatakan Muizzu khawatir akan dampaknya karena orang India adalah wisatawan asing terbesar ke Maladewa, dimana pariwisata menyumbang hampir sepertiga perekonomian.

Perselisihan ini terjadi beberapa hari setelah pengumuman bahwa Presiden Muizzu akan mengunjungi Cina. Pada Jumat, Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan Muizzu akan melakukan kunjungan kenegaraan ke negara tersebut mulai tanggal 8 hingga 12 Januari. Baik India maupun Tiongkok telah bersaing untuk mendapatkan pengaruh di wilayah tersebut.

Muizzu, yang memenangkan pemilihan presiden pada September, berkampanye untuk mengubah kebijakan Maladewa yang “mengutamakan India”. Ia juga berjanji untuk menghilangkan sejumlah kecil kehadiran militer India yang berjumlah sekitar 75 personel.

Bulan lalu dia mengatakan India telah setuju untuk menarik tentaranya dari Maladewa. Namun setelah berkuasa, Muizzu melunakkan retorika anti-India dan mengatakan dia tidak akan merusak keseimbangan regional dengan mengganti pasukan India dengan pasukan Cina.

REUTERS | AL JAZEERA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus