Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengaku diculik sebelum dibawa ke Den Haag untuk menghadapi tuduhan pembunuhan di Pengadilan Kriminal Internasional atau ICC. Pengacaranya mengatakan ia tak bisa hadir tatap muka dalam sidang perdana ICC pada Jumat, 14 Maret 2025 karena sedang sakit. Duterte hadir secara virtual.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Duterte tiba di Belanda dengan penerbangan dari Manila pada Rabu pekan lalu. Ia ditangkap berdasarkan surat perintah ICC atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Reuters, ia terdengar lemah saat berbicara melalui tautan video dari unit penahanan ICC. Ia mengonfirmasi nama dan tanggal lahir dalam sidang perdana.
Pengacara Duterte, Salvador Medialdea mengatakan kliennya terlalu sakit untuk berbicara lebih lanjut. Ia mengatakan bahwa penangkapan dan pemindahannya ke Belanda adalah penculikan murni. Kliennya menderita masalah medis yang melemahkan.
Putri Duterte, Sara Duterte, wakil presiden Filipina saat ini, menyaksikan prosesi tersebut dari galeri publik.
Hakim Ketua Iulia Antoanella Motoc menanggapi bahwa dokter pengadilan, yang memeriksa Duterte saat tiba, berpendapat bahwa ia sepenuhnya sadar secara mental dan sehat. Ia mengimbuhkan bahwa Duterte dan pengacaranya dapat mengajukan soal pemindahannya ke ICC dan kesehatannya di sidang berikutnya.
Jaksa menuduh Duterte yang berusia 79 tahun itu melakukan serangan sistematis terhadap penduduk sipil selama masa jabatannya.
Ribuan tersangka pengedar dan pengguna narkoba tewas selama tindakan keras Duterte melawan perdagangan narkoba. Dia diduga membentuk dan mempersenjatai regu tembak untuk melakukan pembunuhan di luar hukum.
"Bagi kami, korban perang melawan narkoba, ini adalah langkah pertama untuk memperoleh keadilan," kata pengacara yang mewakili keluarga korban pembunuhan terkait narkoba di Filipina, Gilbert Andres, di luar pengadilan.
Duterte tiba di bandara Rotterdam dengan pesawat sewaan pada hari Rabu. Ia dipindahkan ke unit penahanan di pantai Belanda di ujung jalan dari gedung ICC. Dalam sebuah pesan video di media sosial, ia mengaku bertanggung jawab atas tindakannya.
Selama sidang awal, hakim merangkum tuduhan terhadap Duterte.
Duterte mengatakan bahwa ia menderita serangkaian penyakit termasuk gangguan neuromuskular kronis, masalah punggung, migrain dan suatu kondisi yang dapat menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah.