Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Mantan Presiden Pantai Gading Laurent Gbagbo Dapat Pengampunan

Presiden Pantai Gading memutuskan memberikan pengampunan pada Laurent Gbagbo yang terancam hukuman 20 tahun penjara.

7 Agustus 2022 | 18.00 WIB

Laurent Gbagbo. AP Photo/Sunday Alamba
Perbesar
Laurent Gbagbo. AP Photo/Sunday Alamba

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Pantai Gading Alassane Ouattara pada Sabtu, 6 Agustus 2022, memberikan pengampunan pada Laurent Gbagbo, politikus yang menjadi rival politiknya. Ouattara menyebut pengampuan tersebut merupakan bagian dari sebuah rekonsiliasi menjelang pemilu 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Gbagbo adalah mantan Presiden Pantai Gading periode 2000-2011. Pada tahun lalu, dia kembali ke Pantai Gading setelah pada 2019 dibebaskan oleh pengadilan di Den Haag atas tuduhan kejahatan perang. Gbagbo dianggap berperan memancing terjadi perang sipil akibat Gbagbo menolak mengakui kekalahannya pada pemilu 2010.

Mantan Presiden Ivory Coast (Pantai Gading) Laurent Gbagbo. REUTERS

 

Di Pantai Gading, Gbagbo masih menghadapi ancaman hukuman 20 tahun penjara atas dakwaan pada 2019 terkait perampokan dana dari bank sentral Abijan periode paska-pemilu. Gbagbo menyangkal dakwaan yang diarahkan padanya.

 

“Demi memperkuat kohesi sosial, saya telah menanda-tangani sebuah dekrit yang menjamin sebuah pengampunan presiden kepada Laurent Gbagbo,” kata Presiden Ouattara, Minggu, 7 Agustus 2022.

 

Menurut Ouattara, pihaknya juga telah meminta agar rekening bank Gbagbo tidak dibekukan lagi. Gbagbo juga dibebaskan dari tunggakan pembayaran anuitas seumur hidupnya karena pernah menjabat sebagai Presiden.

      

Keputusan Ouattara itu setelah terjadi sebuah rapat yang sangat jarang terjadi pada Juli lalu antara Presiden Ouattara, Gbagbo dan mantan Presiden Pantai Gading Henri Konan Bedie. Ketiga tokoh ini telah mendominasi panggung politik Pantai Gading sejak 1990-an.

 

Bedie adalah mantan Presiden Pantai Gading mulai dari 1993 hingga terdongkel pada 1999 dalam sebuah kudeta. Sedangkan Gbagbo berkuasa di negara itu pada 2000 hingga Presiden Ouattara terpilih pada 2010.

 

Pantai Gading diselimuti ketegangan setelah pemilu pada 2010. Ketika itu, Gbagbo menolak kekalahan dalam pemilu hingga memicu perang sipil yang menewaskan sekitar 3 ribu orang. Perang sipil berhenti saat kelompok pemberontak bersenjata bergabung dengan Ouattara untuk menguasai Ibu Kota Abidjan.

     

Ouattara belum mengungkap rencana apakah dia akan maju lagi untuk keempat kalinya dalam pemilu pada 2025 mendatang. Ouattara pernah nyeletuk dia ingin mengundurkan diri, namun juga menyiratkan keingian agar Gbagbo dan Bedie juga sama-sama menarik diri dari panggung politik Pantai Gading. Sejauh ini, ketiga politikus tersebut belum memperlihatkan apa saja rencana mereka.  

 

Sumber; Reuters

  

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.            

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus