Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Nelayan Desak Indonesia Tangkap Kapal Pencuri Ikan Berbendera Vietnam di Laut Natuna Utara

Nelayan di Laut Natuna Utara melaporkan pada akhir dan awal tahun kapal pencuri ikan yang masuk wilayah Indonesia marak.

8 Februari 2025 | 05.00 WIB

Perahu-perahu nelayan Natuna di pelabuhan Pering, Ranai, Kabupaten Natuna, Jumat, 31 Januari 2025. TEMPO | Yogi Eka Sahputra
Perbesar
Perahu-perahu nelayan Natuna di pelabuhan Pering, Ranai, Kabupaten Natuna, Jumat, 31 Januari 2025. TEMPO | Yogi Eka Sahputra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Natuna - Para Nelayan di Laut Natuna mengutarakan kemarahan karena marak Kapal Ikan Asing (KIA) berbendera Vietnam mencuri ikan di Laut Natuna Utara (LNU). Lembaga Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) membenarkan protes para nelayan tersebut, di mana pergerakan kapal pukat harimau ini akhir-akhir ini semakin mencurigakan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Maraknya KIA Vietnam di LNU itu disampaikan sebagian besar nelayan Natuna yang melaut di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) saat ditemui Tempo, awal bulan Februari 2025. Tempo mendatangi tiga pelabuhan besar di Kabupaten Natuna, yaitu Pelabuhan Pering, Pelabuhan Tanjung dan Pelabuhan Semempang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sebagian besar nelayan yang melaut di Laut Natuna Utara atau ZEE menceritakan KIA Vietnam masih marak di Natuna. Para nelayan bahkan sudah jenuh melapor kepada pihak terkait.

Seperti yang diungkapkan Dedi, salah seorang nelayan Natuna yang melaut sampai 100 mill lebih. "Saya bertemu terus dengan kapal Vietnam, saya baru saja melaut kali ini dan bertemu lagi dengan kapal pencari ikan Vietnam," kata Dedi saat ditemui Tempo, di Pelabuhan Pering, Kabupaten Natuna usai kembali melaut dari Laut Natuna Utara, Minggu, 2 Januari 2025.

Hal serupa disampaikan Fredi, nelayan. Ia mengatakan, nelayan sudah capek melaporkan kepada pihak berwajib, karena tidak ada tindakan yang betul-betul menghilangkan aktvitias illegal fishing kapal asing tersebut.

"Terkadang kalau kami videokan, kami viralkan, malah kami yang dicari," kata Fredi. 

Begitu juga yang dikatakan Rahman, ia menemukan kapal pencari ikan berbendera Vietnam pada Desember 2024. Menurutnya, saat cuaca buruk pada akhir dan awal tahun, kapal Vietnam ramai di Laut Natuna karena nelayan Indonesia tidak berani melaut sehingga laut kosong.

Pengakuan para nelayan itu dibenarkan IOJI. Seperti biasanya intrusi kapal asing meningkat pada akhir dan awal tahun ketika Laut Natuna Utara sepi dari nelayan Natuna dan kapal patroli Indonesia. Namun, peneliti senior IOJI Imam Prakoso menemukan anomali berbeda KIA Vietnam di Laut Natuna Utara yang berbatasan Laut Cina Selatan.

"Padal awal Februari 2025, IOJI mendeteksi anomali pola pergerakan kapal ikan berbendera Vietnam, berdasarkan pantauan AIS di zona timur, Laut Natuna Utara atau di WPP 711, menunjukan beberapa kapal Vietnam membentuk pola melingkar," kata Imam kepada Tempo, Rabu, 5 Februari 2025.

Pola melingkar itu terlihat di Laut Cina Selatan hingga masuk Laut Natuna Utara ZEE Indonesia. Setidaknya ada 7 kapal Vietnam yang tertangkap pantauan AIS, kapal itu bernomor MMSI 574098270, 574801063, 574800959, 574910246, 574700151, 574611295, dan 574700209. 

"Ketujuh kapal ini berlayar dengan kecepatan maksimal 2 knot dan melakukan gerakan melingkar," kata Imam. 

Menurut Imam, biasanya, intrusi kapal Vietnam di Laut Natuna Utara dilakukan oleh kapal-kapal ikan Vietnam yang berangkat dari Vung Tau dengan tujuan Laut Natuna Utara kemudian kembali lagi ke Vung Tau. Namun kali ini melalui data AIS, kapal-kapal tersebut tidak hanya berlayar dari pelabuhan Vung Tau, melainkan juga dari berbagai pelabuhan lainnya di Vietnam, seperti Hon La Port, Qui Nhon dan Bien Dong. 

Terhadap kondisi ini, IOJI merekomendasikan kepada instansi seperti TNI AL, Bakamla RI, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI (KKP), dan Polairud untuk segera melakukan patroli di Laut Natuna Utara zona timur untuk memeriksa anomali yang sedang dilakukan oleh kapal ikan Vietnam. IOJI pun berencana mengirimkan informasi perubahan anomali pergerakan KIA Vietnam ke puskodal-puskodal patroli TNI AL, Bakamla, Polisi dan KKP.

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus