Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Markas Perserikatan Bangsa-bangsa atau PBB di Afganistan diserang kelompok anti pemerintah pada Jumat, 30 Juli 2021. Satu penjaga keamanan tewas dalam kejadian tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Serangan menggunakan granat berpeluncur roket dan tembakan terjadi beberapa jam setelah pejuang Taliban merangsek jauh ke dalam kota Herat. Taliban terlibat bentrokan hebat dengan pasukan keamanan Afganistan di dekat markas Unama, misi bantuan PBB di Afganistan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah penyerangan tersebut, PBB mengeluarkan pernyataan sedang mendapatkan gambaran lengkap atas peristiwa itu. PBB juga telah mengontak pihak-pihak terkait.
Belum jelas benar pelaku penyerangan, namun seorang pejabat keamanan Barat mengatakan kepada Reuters bahwa semua kompleks diplomatik di kota Herat dalam siaga tinggi.
"Amerika Serikat mengutuk keras serangan terhadap kompleks PBB di Herat," kata penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan dalam sebuah pernyataan. Ia mengulangi pernyataan AS yang menyerukan dihentikannya kekerasan di Afghanistan.
Unama mengatakan serangan dilakukan di pintu masuk kompleks yang ditandai jelas sebagai markas PBB. "Serangan terhadap Perserikatan Bangsa-Bangsa ini sangat disayangkan dan kami mengutuknya dengan keras," kata Deborah Lyons, anggota Dewan Keamanan PBB Perwakilan Khusus Sekretaris Jenderal untuk Afghanistan.
Menurut Taliban, insiden itu kemungkinan adalah baku tembak. "Ada kemungkinan bahwa penjaga bisa mengalami cedera dalam baku tembak dalam jarak dekat," kata juru bicara pemberontak, Zabihullah Mujahid, di Twitter.
Dia menambahkan bahwa pejuang Taliban telah tiba di tempat kejadian dan bahwa kompleks itu tidak di bawah ancaman apapun.
Taliban telah merebut sejumlah wilayah di Provinsi Herat, yang berbatasan dengan Iran, sebelum memasuki ibu kota.
Seorang pejabat tinggi keamanan asing mengatakan kepada Reuters penjaga perbatasan Iran dalam siaga tinggi karena mereka khawatir banyak yang bisa melarikan diri melintasi perbatasan dalam beberapa hari mendatang.
Staf asing di semua kantor kedutaan disarankan untuk melakukan penguncian yang ketat, kata pejabat itu menambahkan.