Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Atase pertahanan dari Kedutaan Besar Federasi Rusia, Maxim Lukyanov, menyatakan pemerintah Rusia bersedia untuk memasok kembali pesawat tempur Sukhoi Su-35 jika Indonesia tertarik. Sekilas, ia juga menyinggung soal kontrak barter antara kedua negara yang pernah diteken oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan) pada 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya bisa katakan kalau Indonesia mau kembali lagi beli pesawat Sukhoi … kami siap untuk pasok ke Indonesia, tentunya kalau ada keinginan dari Jakarta. Kami siap bernegosiasi tentang hal itu,” katanya saat memberi pengarahan pers bersama chargé d’affaires atau kuasa usaha kedubes, Veronika Novoseltseva di Jakarta pada Rabu, 24 April 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, pada 2019, Kemenhan pernah berencana melakukan barter hasil perkebunan dengan 11 pesawat tempur Sukhoi Su-35. Kontrak perdagangan tersebut bernilai US$1,14 miliar atau sekitar Rp15,16 triliun (dengan kurs Rp 13.300), sesuai dengan informasi yang disampaikan oleh Kementerian Pertahanan.
Menteri Pertahanan RI saat itu, Ryamizard Ryacudu, menyatakan proses pembahasan dan penandatanganan kontrak telah selesai dilakukan, tetapi proses tersebut terhenti di pihak Kementerian Perdagangan (Kemendag). Dua tahun kemudian, pada 2021, Kemendag menyatakan bahwa barter tersebut belum direalisasikan.
Spesifikasi Sukhoi Su-35
Melansir United Aircraft Corporation Russia, pesawat Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih dari generasi kelima. Sampel penerbangan pertama dari pesawat Su-35 dirakit di KnAAZ pada Agustus 2007.
Penerbangan perdana pesawat tempur Rusia yang baru itu berlangsung pada 19 Februari 2008 dan pilot yang menerbangkannya adalah Sergey Bogdan. Tes penerbangan mengonfirmasi karakteristik penerbangan utama yang diharapkan dari pesawat. Pesawat prototipe kedua mengikuti tes pada 2 Oktober 2008.
Teknologi terbaru di Sukhoi Su-35 memberikan keunggulan bagi pesawat ini asar global dibandingkan dengan pesawat tempur multifungsi generasi keempat lainnya. Sukhoi Su-35 memiliki kapasitas muatan maksimum sebesar 8000 kilogram dan dapat dioperasikan oleh satu orang.
Pesawat tempur ini juga dilengkapi dengan 12 cantelan untuk membawa senjata. Setiap sayapnya memiliki empat cantelan yang mampu membawa berbagai jenis senjata, mulai dari rudal Vympel R-27, rudal jarak jauh Kh-58USHE, rudal anti-radiasi Kh-31P, hingga rudal jarak jauh Kh-59MK.
Pesawat ini juga dapat dipersenjatai dengan berbagai bom berpemandu, termasuk bom yang dipandu TV KAB-500Kr.
Pesawat tempur Sukhoi Su-35 dilengkapi dengan dua mesin turbofan Sturn / UFA AL-31F 117S yang dilengkapi dengan kontrol nozzle thrust-vectoring. Setiap mesin mampu memberikan daya dorong sebesar 86.3kN atau 142.2KN dengan menggunakan afterburner. Dengan mesin tersebut, Su-35 dapat mencapai kecepatan maksimum hingga 2.390 km/jam.
Radar Irbis-E yang terpasang pada pesawat Su-35 adalah array bertahap multimode X-band yang diproduksi oleh Tikhomirov Scientific-Research Institute of Instrument Design (NIIP). Ini adalah radar berkinerja tinggi yang dirancang khusus untuk pesawat Su-35. Kemampuannya termasuk mendeteksi pesawat siluman dan low-observable, kendaraan udara tak berawak, dan rudal dengan penampang radar sekecil 0,01m pada jarak hingga 90km.
Pilihan Editor: Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat
RIZKI DEWI AYU | NABIILA AZZAHRA A.