Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Barang-barang, surat, foto dan koleksi lain dari tokoh nasional Afrika dan pejuang anti-Arpatheid, Nelson Mandela, disajikan ke publik dalam pemeran akbar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pameran besar ini mengungkap gambaran lebih dekat kehidupan Mandela, dari masa kecilnya di pedesaan Eastern Cape hingga momen ketika dunia berduka selama pemakamannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari CNN, 15 Februari 2019, pameran ini berjudul "Mandela: The Official Exhibition" dibuka di London 8 Februari, sebagai babak pertama tur global yang akan berakhir di desa asal Mandela, Mvezo, Afrika Selatan.
Pameran menghadirkan ratusan artefak dan fotografi asli, sebagian besar berasal dari keluarga dan teman, dan banyak barang-barang ini dipajang di depan umum untuk pertama kalinya.
Acara ini juga melibatkan beberapa orang kepercayaan terdekat Mandela. Cucu lelakinya, Mandla Mandela, sekarang menjadi anggota parlemen untuk Kongres Nasional Afrika, adalah seorang produser pameran. Salah satu bagian dari pameran ini dikurasi oleh sekretaris pribadi Mandela, Zelda La Grange.
"Adalah tanggung jawab kami untuk memastikan bahwa pengalaman langsung kami tentang orang tersebut diceritakan dengan cara yang otentik...untuk mencatat sejarah ini demi generasi yang akan datang," kata La Grange pada saat peluncuran.
Babak perjalanan hidup Nelson Mandela era Apartheid.Kieron Monks/CNN]
Acara ini dibagi menjadi beberapa bagian secara kronologis, dimulai dengan tahun-tahun awal Mandela sebagai anak petani yang tumbuh di pondok rondavel tradisional, dan harus meninggalkan rumah setelah kematian ayahnya pada usia 12 tahun.
Kemudian babak dari era Apartheid, lengkap dengan bangku-bangku dan toko-toko Eropa, dan tanda-tanda halaman memperingatkan orang kulit hitam untuk menjauh.
Babak ini disandingkan dengan kisah kebangkitan politik Mandela sebagai aktivis dengan Kongres Nasional Afrika (ANC), partai yang memerintah Afrika Selatan.
Salah satu gambar terkenal menangkap pengacara muda itu membakar dokumen izin, dokumen yang wajib dibawa orang kulit hitam Afrika Selatan di masa kolonial, setelah pembantaian Sharpeville pada tahun 1960.
Pengunjung ditunjukkan rumah-rumah di mana Mandela dan rekan-rekan ANC-nya merencanakan kampanye sabotase mereka terhadap Rezim Apartheid, yang mengarah ke Pengadilan Rivonia dan hukuman penjara seumur hidup di Pulau Robben.
Buku surat yang disimpan Mandela di Pulau Robben.[Kieron Monks/CNN]
Bab yang paling berpengaruh mencakup "tahun-tahun Penjara 1964-1990," dengan banyak koleksi yang dipasok oleh Christo Brand, seorang penjaga penjara yang menjadi salah satu teman dekat Mandela.
Yang dipamerkan termasuk tikar jerami tipis alas tidur Mandela, dan beliung yang ia gunakan untuk memecahkan batu, serta raket tenis untuk permainan waktu senggang.
Selain itu, ada surat-surat Mandela yang dikirim ke keluarganya, termasuk satu ditujukan kepada putranya Magkatho setelah putranya yang lain Thembo meninggal dalam kecelakaan di jalan.
Bagian yang lebih memacu semangat solidaritas kemanusiaan adalah gerakan solidaritas di Inggris, menunjukkan protes di luar kedutaan Afrika Selatan, poster yang menyerukan boikot barang-barang Afrika Selatan, dan konser penghargaan ulang tahun ke-70 Nelson Mandela di Stadion Wembley, yang menarik 72.000 penonton.