Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ratan Tata, mantan pimpinan Tata Group, meninggal pada Rabu, 9 Oktober 2024, dalam usia 86 tahun. "Dengan rasa kehilangan mendalam, kami mengucapkan selamat tinggal kepada Ratan Naval Tata, seorang pemimpin yang benar-benar luar biasa, yang kontribusinya tak terukur dan telah membentuk tidak hanya Tata Group, tetapi juga tatanan negara kita," tulis N. Chandrasekaran, Ketua Tata Sons.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada Senin, 7 Oktober 2024, Ratan Tata, mengatakan di media sosial bahwa ia menjalani pemeriksaan medis rutin karena usianya dan kondisi medis di salah satu rumah sakit Mumbai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Profil Ratan Tata
Ratan Tata pebisnis India yang lahir di Bombay (Mumbai) pada 28 Desember 1937. Dia menjabat ketua Tata Group, yang berpusat di Mumbai selama dua periode (1991–2012) dan (2016–2017).
Tata lahir dari keluarga konglomerat terkemuka, yang dianggap mempelopori banyak perusahaan dan praktik industri di India. Kakeknya Jamsetji Tata mendirikan Tata Group pada 1868. Bisnis di bawah naungan ini termasuk Tata Steel, memainkan peran penting dalam pembangunan negara ketika India mendapat kemerdekaan dari kekuasaan Inggris pada 1947.
Tata Group diperluas oleh paman Ratan Tata, JRD Tata, yang mendirikan anak perusahaan terkemuka seperti Tata Consultancy Services, Tata Motors, dan Tata Salt. Adapun di antara pencapaian perintis Tata Group, yakni pendirian Taj Mahal Palace Hotel yang ikonik di Mumbai pada 1903. Ini hotel pertama di India yang memiliki listrik. Perusahaan ini juga mendirikan usaha lainnya termasuk pendirian Air India (1932) dan merek kosmetik pertama di negara itu, Lakme (1952).
Ratan Tata menyelesaikan sekolah menengah atas di New York City pada 1955. Ia melanjutkan ke Cornell University, Ithaca, New York, mendapat gelar sarjana arsitektur sebelum kembali bekerja di India.
Pemimpin Tata Grup
Ia memperoleh pelatihan bisnisnya di tempat kerja, mendapat pengalaman di sejumlah bisnis Tata Group, dan diangkat sebagai direktur yang bertanggung jawab pada 1971, salah satunya, National Radio and Electronics Co. Ia menjadi ketua Tata Industries satu dekade kemudian. Pada 1991, ia menggantikan pamannya, JRD Tata, sebagai ketua Tata Sons, perusahaan induk Tata Group.
Tata secara agresif berusaha memperluas konglomerat itu, dan ia semakin fokus pada globalisasi bisnisnya. Pada 2000, grup itu mengakuisisi Tetley Tea yang berbasis di London seharga 431,3 juta dolar Amerika, dan pada 2004 membeli operasi manufaktur truk Daewoo Motors Korea Selatan seharga 102 juta dolar Amerila.
Tata Steel menyelesaikan pengambilalihan korporat terbesar oleh perusahaan India ketika mengakuisisi produsen baja raksasa Anglo-Belanda Corus Group seharga 11,3 miliar dolar Amerika pada 2007. Tahun berikutnya Tata mengawasi pembelian Tata Motors atas merek mobil Jaguar dan Land Rover dari Ford Motor Company. Kesepakatan senilai 2,3 miliar dolar Amerika itu menandai akuisisi terbesar yang pernah dilakukan oleh perusahaan otomotif India.
Pada Desember 2012, Tata pensiun sebagai ketua Tata Group. Ia sempat menjabat sebagai ketua sementara mulai bulan Oktober 2016 setelah penggantinya, Cyrus Mistry, lengser. Tata kembali pensiun pada Januari 2017 ketika Natarajan Chandrasekaran diangkat menjadi ketua Tata Group.
BRITANNICA | TATA