Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Menguber penabuh panci

Demonstrasi di chili, menuntut pengunduran diri presiden jenderal augusto ugarta. (ln)

20 Agustus 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PELANTIKAN kabinet baru Chili di Santiago, Kamis pekan lalu, ditandai dengan terbunuhnya 17 penduduk sipil negeri itu. Ratusan orang cedera. Hampir seribu lainnya dijebloskan ke dalam penjara. Kerusuhan marak di empat kota besar: Santiago, Consepcion, Valpariso, dan Temuco. Menjawab unjuk perasaan yang menuntut pengunduran dlrinya sebagai presiden, Jenderal Augusto Pinochet Ugarte menurunkan 18 ribu tentara bersenjata berat. "Hati-hati," katanya dengan nada mengancam, setelah melantik anggota kabinetnya. "Saya tidak akan mundur walau setapak." Pinochet memang sedang berada di bibir jurang. Pada 6 Agustus lalu, tokoh Demokrat Kristen, Gabriel Valdes, secara terbuka mendesak jenderal berusia 68 tahun itu turun panggung. Tiga hari sebelumnya tuntutan yang sama dikumandangkan Proden, aliansi politik yang mencakup kelompok liberal kanan sampai kelompok kiri Marxis. Sepuluh tahun di 6awah rezim Pinochet, Chili memang bertambah parah. Hanya sebentar, 1977-1980, pertumbuhan GNP negeri itu naik 8% setahun. Dua tahun kemudian, GNP anjlog 14%. Dari Salvador Allende Gossens, pendahulu yang dikupnya, Pinochet memang mewarisi negeri yang bangkrut -- inflasi lebih dari 1.000%. Makanan dan bahan bakar menjadi barang langka ketika itu. Untuk menjawab tantangan inilah Pinochet mehggalakkan "pasar bebas". Dasar pikirannya sederhana: kebebasan harga, kebebasan perdagangan internasional, dan pengurangan sektor negara. Sayangnya, program ini berjalan setengah-setengah. Perusahaan-perusahaan negara memang dilelang kepada swasta. Tetapi 19 maskapai terbesar bahkan jatuh ke tangan para jenderal. Untuk meneduhkan amarah rakyat, terutama sejak demonstrasi besar Mei lalu, Pinochet memasukkan tokoh sipil ke dalam kabinet barunya yang terdiri dari 20 menteri. Dengan susunan baru ini, golongan militer berkurang dari 11 menjadi 8 orang Pinochet menyebut tindakannya ini sebagai langkah transisi menuju pemerintahan sipil. Tapi dengan defisit US$ 2,41 milyar dan utang US$ 20 milyar, Pinochet tampak makin salah tingkah. Apalagi kelompok oposisi sudah membentu Aliansi Demokratis -- terdiri dari partai-partai Kristen Demokratis, Radikal, Sosial Demokratis, dan Sosialis. Di samping itu, Gereja Katolik Chili juga mendesak sang presiden untuk membuka dialog dengan kelompok oposisi. Ternyata bukan dialog yang dibuka Pinochet malah memerintahkan serdadunya membuka tembakan. Ketika jalanan disapu bersih dan para demonstran masuk ke rumah seraya terus memukuli panci, pasukan bersenjata menembaki rumah-rumah itu membabi buta. "Mereka menembak sepanjang malam," tutur Cecilia Jimenez, seorang sekretaris yang berumah di sekitar Calle Providencia, Santiago. Di antara korban yang tertembak terdapat gadis berusia 8 tahun. Pinochet memang menjanjikan mundur pada 1989. Tetapi kelompok oposisi dan rakyat rupanya sudah tak tahan. Dalam demonstrasi minggu lalu mereka melempari truk tentara dengan batu dan telur busuk. Konon demontrasi lebih keras sedang direncanakan untuk 11 September nanti -- tepat pada ulang tahun ke-10 pengambilalihan kekuasaan oleh Jenderal Augusto Pinochet dari Allende.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus