Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Menteri Perminyakan Venezuela Mundur, Polisi Tangkap Pejabat Terkait Korupsi

Penyelidikaan yang dilakukan di PDVSA membuat menteri Perminyakan Venezuela memutuskan untuk mengundurkan diri.

21 Maret 2023 | 10.03 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Perminyakan Venezuela Tareck El Aissami. REUTERS/Leonardo Fernandez Viloria/File Foto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pada Senin 20 Maret 2023, Menteri Perminyakan Venezuela Tareck El Aissami mengatakan bahwa dia akan mengundurkan diri dan setidaknya enam pejabat ditangkap menyusul penyelidikan oleh polisi terhadap korupsi, termasuk di perusahaan minyak milik negara Petroleos de Venezuela (PDVSA).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Mengingat penyelidikan yang telah dimulai tentang kejadian korupsi yang serius di PDVSA, saya telah mengambil keputusan untuk mengajukan pengunduran diri saya sebagai Menteri Perminyakan, dengan maksud untuk mendukung, menemani, dan sepenuhnya mendukung proses ini," kata El Aissami, yang telah menjadi menteri sejak 2020, di Twitter.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Polisi antikorupsi Venezuela menangkap seorang walikota, dua hakim, dan tiga pejabat pemerintah, setidaknya dua di antaranya terkait dengan PDVSA, kata televisi pemerintah dan sumber yang mengetahui masalah tersebut pada Senin pagi.

Penangkapan pejabat pemerintah karena korupsi jarang terjadi di Venezuela, yang digambarkan oleh kelompok hak asasi manusia seperti Transparency International sebagai buram.

El Aissami telah berada di bawah sanksi AS sejak 2017 karena diduga terkait dengan perdagangan narkoba, yang dia bantah.

Menurut sumber yang mengetahui kasus tersebut, pejabat yang ditangkap termasuk Kolonel Antonio Perez, mantan wakil presiden yang bertanggung jawab atas perdagangan dan pasokan di PDVSA, dan Kolonel Samuel Testamarck, manajer umum PDV Marina cabang maritim PDVSA.

Salah satu sumber mengatakan penangkapan PDVSA terkait dengan penyelidikan atas kargo minyak yang meninggalkan negara itu tanpa pembayaran yang seharusnya kepada perusahaan, dan bahwa eksekutif lainnya telah diberhentikan dari jabatan mereka.

PDVSA menderita kerugian besar tahun lalu karena kapal tanker meninggalkan Venezuela tanpa pembayaran yang layak untuk kargo. Bos PDVSA baru Pedro Tellechea memerintahkan audit dan menangguhkan kontrak pasokan minyak tak lama setelah mengambil alih peran tersebut pada Januari.

Baik PDVSA maupun kantor kejaksaan tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Kantor kejaksaan, Minggu, mengatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki kejahatan di berbagai cabang pemerintahan dan terkait dengan "sektor strategis", tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Yang juga ditangkap, kata televisi pemerintah,Senin, adalah Walikota Pedro Hernandez dari Las Tejerias, daerah yang dilanda banjir yang menewaskan puluhan orang akhir tahun lalu, dan Joselit Ramirez, mantan kepala pengawas aset kripto Venezuela.

Ramirez sejak 2018 memimpin badan yang mengeluarkan koin digital resmi Venezuela, petro, tetapi telah diberhentikan dari posisinya itu , kata surat kabar resmi, Sabtu. Surat kabar pro-pemerintah Ultimas Noticias melaporkan dia sedang diselidiki untuk kasus-kasus yang terkait dengan PDVSA.

Hakim Cristobal Cornieles dan Jose Marquez Garcia juga ditahan, demikian dilaorkan TV pemerintah, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Penangkapan tersebut merupakan tindakan keras terbesar baru-baru ini terhadap dugaan korupsi PDVSA.

Pada 2017 beberapa eksekutif dan dua mantan presiden perusahaan ditangkap, sedangkan pada 2018 pihak berwenang menahan sejumlah eksekutif karena penyimpangan administrasi.

REUTERS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus