Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

AS Sita Pesawat Presiden Venezuela karena Melanggar Sanksi

Amerika Serikat menyita pesawat Presiden Venezuela Nicolas Maduro saat sedang digunakan.

4 September 2024 | 15.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat telah menyita sebuah pesawat yang digunakan oleh Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan menerbangkannya dari Republik Dominika ke Florida. Pesawat kepresidenan itu disita karena pembeliannya melanggar sanksi AS, kata Departemen Kehakiman AS.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penyitaan pesawat itu terjadi di tengah tekanan berkelanjutan terhadap Maduro di dalam dan luar negeri terkait pemilihan umum 28 Juli 2024. Pemilu itu disengketakan, dan Maduro mengklaim menang. Sementara pihak oposisi mengatakan salinan penghitungan suara menunjukkan kandidatnya sebagai pemenang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pemerintah Venezuela, yang mengonfirmasi Maduro telah menggunakan pesawat itu, mengatakan dalam pernyataan sore bahwa penyitaan tidak lain adalah pembajakan, ilegal, dan praktik kriminal berulang yang dilakukan oleh Amerika Serikat. Hal itu juga terlihat dalam gambar-gambar bulan Desember tentang kepulangan Alex Saab, seorang pengusaha yang diberikan pengampunan atas tuduhan pencucian uang AS dan dikembalikan ke Venezuela sebagai bagian dari pertukaran tahanan.

Maduro, rekan-rekannya, dan sektor minyak penting negara anggota OPEC itu berada di bawah sanksi berat AS. Sanksi berlanjut karena sengketa pemilu,

Jaksa Agung AS Merrick Garland mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pesawat Dassault Falcon 900EX dibeli secara ilegal seharga US$ 13 juta melalui perusahaan cangkang. Pesawat itu diselundupkan keluar AS untuk digunakan oleh Nicolas Maduro dan kroninya.

"Biarkan penyitaan ini mengirimkan pesan yang jelas bahwa pesawat yang diperoleh secara ilegal dari Amerika Serikat untuk kepentingan pejabat Venezuela yang dikenai sanksi tidak bisa terbang begitu saja," kata Matthew Axelrod, asisten sekretaris Departemen Perdagangan AS untuk penegakan ekspor.

Para pejabat AS mengatakan penyitaan tersebut, dilakukan bekerja sama dengan Republik Dominika. "Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa Maduro terus merasakan konsekuensi dari kesalahan pemerintahannya terhadap Venezuela," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.

Banyak negara Barat mempertanyakan keadilan pemilu tersebut. AS mengucapkan selamat kepada kandidat oposisi Edmundo Gonzalez karena memenangkan suara terbanyak.

Maduro dan sekutu partai berkuasanya mengatakan negara lain tidak boleh ikut campur dalam pemilu Venezuela. Ia mengutip skandal pemilu baru-baru ini di Amerika Serikat dan Brasil sebagai bukti dari apa yang mereka katakan sebagai kemunafikan Barat.

Investigasi Departemen Kehakiman menunjukkan bahwa pada akhir 2022 dan awal 2023, orang-orang yang berafiliasi dengan Maduro yang diduga menggunakan perusahaan cangkang yang berbasis di Karibia untuk menyembunyikan keterlibatan mereka dalam pembelian ilegal pesawat Dassault Falcon 900EX.

Pesawat itu kemudian diekspor secara ilegal dari Amerika Serikat ke Venezuela melalui Karibia tahun lalu. Sejak itu pesawat telah terbang ke dan dari pangkalan militer Venezuela dan telah digunakan untuk kepentingan Maduro.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus