Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Mesir Usulkan Perwakilan Internasional di Gaza dan Tepi Barat ke DK PBB

Mesir mengajukan proposal kepada DK PBB guna mempertimbangkan pembentukan perwakilan internasional di Gaza dan Tepi Barat

18 Maret 2025 | 08.54 WIB

Warga Palestina berkumpul untuk berbuka puasa dengan menyantap hidangan di dekat reruntuhan bangunan, di Jalur Gaza utara, 15 Maret 2025. Reuters/Mahmoud Issa
Perbesar
Warga Palestina berkumpul untuk berbuka puasa dengan menyantap hidangan di dekat reruntuhan bangunan, di Jalur Gaza utara, 15 Maret 2025. Reuters/Mahmoud Issa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Mesir pada Senin mengajukan proposal kepada Dewan Keamanan PBB (DK PBB) guna mempertimbangkan pembentukan perwakilan internasional di wilayah pendudukan Tepi Barat dan Jalur Gaza, Palestina.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Usulan itu disampaikan dalam pertemuan di Kairo antara Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty dengan para duta besar asing serta perwakilan internasional guna membahas pemulihan sektor kesehatan di Gaza.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Ada proposal agar Dewan Keamanan PBB mengkaji pembentukan kehadiran internasional di Gaza dan Tepi Barat," kata Abdelatty dalam pernyataan yang dikutip oleh Kementerian Luar Negeri Mesir seperti dilansir Anadolu.

"Hal itu akan dilakukan melalui pengesahan resolusi Dewan Keamanan untuk mengerahkan pasukan penjaga perdamaian atau pasukan perlindungan internasional dengan mandat dan kewenangan yang jelas, dalam kerangka waktu yang memastikan pembentukan negara Palestina yang merdeka," tambahnya.

Namun, Abdelatty tidak merinci sejauh mana perkembangan proposal tersebut saat ini.

Sebelumnya dalam KTT Darurat Arab mengenai Gaza yang diadakan di Mesir pada 4 Maret, negara-negara Arab menyerukan pengerahan pasukan penjaga perdamaian di Gaza dan Tepi Barat sebagai bagian dari upaya politik untuk mendirikan negara Palestina.

Menurut Kementerian Luar Negeri Mesir, rencana negara-negara Arab untuk membangun kembali Gaza tanpa menggusur penduduk Palestina telah mendapat dukungan luas dari kawasan dan komunitas internasional.

Abdelatty juga memaparkan beberapa syarat utama agar rencana tersebut berhasil, termasuk menstabilkan gencatan senjata di Gaza, mengelola upaya pemulihan awal dan rekonstruksi dengan memastikan kepemilikan oleh Palestina, serta memperlakukan Gaza sebagai bagian tak terpisahkan dari wilayah Palestina.

Ia juga menekankan pentingnya mengembalikan Otoritas Palestina ke Gaza agar dapat menjalankan tanggung jawab pemerintahan.

Selain itu, Abdelatty mengungkapkan bahwa Mesir dan Yordania telah mulai melatih petugas kepolisian Palestina sebagai persiapan untuk penempatan mereka di Gaza.

Sejak serangan brutal Israel ke Gaza dimulai pada Oktober 2023, hampir 48.600 warga Palestina tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sementara lebih dari 112.000 lainnya mengalami luka-luka.

Serangan yang menghancurkan Gaza itu sempat dihentikan melalui perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang berlaku sejak 19 Januari.

Pada November, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pemimpin otoritas Israel Benjamin Netanyahu dan mantan kepala pertahanan Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Selain itu, Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) atas perang yang dilancarkannya di Jalur Gaza.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus