Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Pejuang Suriah menunjuk Mohammed Al Bashir menjadi perdana menteri Suriah sementara. Penunjukkan Al Bashir diumumkan pada Selasa, 10 Desember 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Al Jazeera, Mohammed Al Bashir, akan memimpin pemerintahan transisi Suriah hingga 1 Maret 2025. Ia kini memimpin pemerintahan de facto pimpinan Hayat Tahrir al-Sham di provinsi Idlib. Penunjukan dilakukan setelah Al Bashir bertemu dengan anggota pemerintahan Bashar Al Assad.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Hari ini kami mengadakan pertemuan kabinet dan mengundang anggota dari pemerintahan lama dan sejumlah direktur dari pemerintahan di Idlib dan sekitarnya, untuk memfasilitasi semua pekerjaan yang diperlukan selama dua bulan ke depan hingga kami memiliki sistem konstitusional yang mampu melayani rakyat Suriah," kata Al Bashir.
“Kami mengadakan pertemuan lain untuk menghidupkan kembali lembaga-lembaga tersebut agar dapat melayani rakyat kami di Suriah,” katanya.
Al Bashir memimpin Pemerintahan Keselamatan Suriah (SSG) di provinsi Idlib sebelum serangan kilat selama 12 hari melanda Damaskus. Serangan itu menggulingkan pemimpin lama al-Assad dan mengakhiri lebih dari setengah abad kekuasaan keluarga Bashar Al Assad.
Mohammed Al Bashir memiliki hubungan dekat dengan Hayat Tahrir al-Sham (HTS), kelompok yang memimpin pengambilalihan Damaskus. SSG, dengan kementerian, departemen, otoritas peradilan dan keamanannya sendiri, didirikan di benteng barat laut Idlib pada 2017 untuk membantu orang-orang di daerah yang dikuasai pemberontak yang terputus dari layanan pemerintah.
Al Bashir sebelumnya juga menjabat sebagai menteri pembangunan di SSG. SSG telah mulai menyalurkan bantuan di Aleppo, kota besar pertama yang jatuh dari tangan pemerintah setelah pasukan oposisi memulai ofensif mereka.
Halaman Facebook pemerintahan pemberontak mengatakan Al Bashir adalah insinyur listrik, kemudian menerima gelar di bidang syariah dan hukum. Ia juga memegang jabatan di bidang pendidikan.
Pemimpin HTS Ahmed al-Sharaa, juga dikenal sebagai Abu Mohammed al-Julani, bertemu dengan Perdana Menteri Mohammed Ghazi al-Jalali pada hari Senin untuk membahas transisi ke pemerintahan sementara.
Saat perdana menteri sementara diumumkan, kehidupan di ibu kota Suriah menunjukkan beberapa tanda akan kembali normal, dengan dibukanya kembali bank dan toko.
Langkah-langkah menuju pembentukan pemerintahan muncul di tengah serangan udara gencar dari Israel yang menyasar pangkalan-pangkalan tentara Suriah. Setelah pasukan pemberontak menggulingkan Bashar Al Assad, tentara Suriah luluh lantak.