Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
AMERIKA SERIKAT
Drama Pesawat Korea
Pesawat jenis Boeing 777 milik maskapai penerbangan Korea Selatan, Asiana Airlines, jatuh saat hendak mendarat di Bandar Udara Internasional San Francisco, Amerika Serikat, Sabtu dua pekan lalu. Pesawat yang mengangkut 307 penumpang itu mendarat darurat dan terbakar. Akibatnya, 2 penumpang tewas dan 181 lainnya luka-luka-49 dalam kondisi serius dan 5 kritis.
Otoritas Amerika Serikat dan Korea Selatan langsung menginvestigasi kecelakaan pesawat bernomor penerbangan 214 itu. Rabu pekan lalu, temuan kronologi detik-detik akhir kecelakaan sudah diumumkan.
Seperti dilansir BBC, tim penyidik mengindikasikan pesawat terbang terlalu rendah dan menabrak permukaan laut sebelum menghantam landasan pacu. Kecelakaan terjadi setelah pesawat itu terbang selama 11 jam dari Bandara Incheon, Korea Selatan, melintasi Samudra Pasifik.
Saat itu, cuaca cerah dan pesawat mendapat izin mendarat. Sekitar 34 detik sebelum menghantam landasan pacu, pesawat itu terbang di ketinggian 500 kaki dengan kecepatan 134 knot (284 kilometer per jam). Delapan detik menjelang pendaratan, pilot gagal menambah kecepatan untuk menaikkan pesawat. Kurang dari dua detik sebelum kecelakaan, pilot berusaha membatalkan pendaratan, tapi terlambat.
Pesawat mendekati landasan pacu dengan posisi sangat rendah dan roda pendaratannya menghantam permukaan laut. Ekor pesawat terperangkap antara laut dan landasan pacu, kemudian lepas. Pesawat berputar ke kiri dan terus berputar 360 derajat sebelum berhenti.
Sang pilot, Lee Kang-kuk, 43 tahun, masih menjalani pelatihan menerbangkan pesawat jenis Boeing 777. Meski sudah mengantongi 9.793 jam terbang, dia baru 43 jam menerbangkan Boeing 777. Kopilot yang mendampinginya, Lee Jeong-min, mengantongi 12.387 jam terbang dan sudah 3.220 jam terbang dengan Boeing 777.
Ketua Dewan Keamanan Transportasi Nasional (NTSB) Amerika Serikat Deborah Hersman menyatakan pihaknya tidak terburu-buru menentukan kecelakaan ini karena kelalaian pilot atau kesalahan mekanis.
Insiden San Francisco ini kecelakaan fatal pertama Asiana Airlines sejak Juni 1993. Ketika itu, pesawat Boeing 737 Asiana menabrak gunung di Korea Selatan dan menewaskan 68 orang. Dalam konferensi pers di Seoul sehari sesudah kecelakaan San Francisco, CEO Asiana Airlines Yoon Young-doo meminta maaf seraya membungkukkan badan.
PAKISTAN
Kecolongan Usamah
Dokumen laporan jejak akhir pemimpin Al-Qaidah, Usamah bin Ladin, di Pakistan bocor ke publik. Laporan yang disiarkan stasiun televisi Al-Jazeera pada Senin pekan lalu menyebutkan kegagalan militer dan intelijen Pakistan hingga Usamah bisa bersembunyi di Pakistan selama sembilan tahun sampai terendus Washington. Kecolongan berikutnya adalah masuknya tim tentara Amerika Serikat yang membunuh Usamah di Kota Abbotabad pada Mei 2011.
Laporan setebal 336 halaman itu disusun Komisi Abbottabad, yang dibentuk pada Juni 2011. Sumbernya mencakup kesaksian 200 orang, termasuk keluarga Usamah, kepala intelijen Pakistan, menteri senior di pemerintahan, pejabat militer, serta aparat birokrasi dan keamanan. Hasil dari keterangan yang dihimpun, seperti dikutip Skynews, terutama adanya "keteledoran dan inkompetensi di hampir semua level pemerintahan". Laporan tidak menyebutkan bahwa pemerintah Pakistan membantu upaya Usamah bersembunyi.
Keteledoran atau kecerobohan aparat Pakistan salah satunya adalah tidak mencurigai persembunyian Usamah selama enam tahun di Abbotabad-di dalam rumah bertembok tinggi dengan kawat berduri yang tak jamak di sana. Usamah leluasa di Abbotabad menghindari kejaran pasukan Amerika Serikat seraya mengendalikan pertempuran di Afganistan. Jika berjalan-jalan ke luar rumah, Usamah mengenakan topi koboi.
Saat awal di Pakistan, polisi Pakistan sebenarnya pernah menyetop mobil yang ditumpangi Usamah setelah mengunjungi sebuah pasar di Swat, Pakistan. Penyebabnya, mobil melaju terlalu cepat. Salah satu pengawal Usamah menawarkan "jalan damai" sehingga lolos.
Mengomentari laporan yang bocor ini, Kepala Komisi Abbotabad Javed Iqbal mengatakan laporan yang bocor itu hanya berdasarkan asumsi. Seperti disiarkan televisi Pakistan, Dunya TV, dia juga menegaskan isi laporan tidak termasuk 100 rekomendasi sesuai dengan temuan Komisi.
INDIA
Ledakan di Kuil Buddha
Serangkaian ledakan terjadi di Kuil Mahabodhi, Bodh Gaya, di Negara Bagian Bihar, India utara, Ahad dua pekan lalu. Tak ada korban jiwa, tapi serangan ini menyentak umat Buddha. Kuil Mahabodhi adalah salah satu situs ziarah paling penting bagi umat Buddha. Lokasi kuil dipercayai sebagai tempat dulu Sidharta Gautama mendapat pencerahan menjadi Buddha. Kuil yang dibangun Kaisar Asoka sekitar 250 sebelum Masehi ini ditetapkan sebagai warisan UNESCO.
Media Indian Express merinci empat bom yang meledak di dalam kompleks kuil diletakkan di kedua sisi bangunan. Ledakan pertama terjadi di dekat Pohon Bodhi-tempat Buddha Gautama bersemadi dan memperoleh pencerahan-pada pukul 05.25. Dua menit kemudian tiga bom meledak di Candi Maa Tara, yang terletak di depan pintu masuk kuil, di dekat pohon pipal yang menuju ke arah utara kuil, serta di dalam ambulans yang diparkir di dekat Rumah Lampu Mentega. Bom lainnya meledak di dekat kompleks kuil.
Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab. Para pejabat intelijen India menduga serangan ini didalangi kelompok Mujahidin India. Sebelumnya, beberapa anggota Mujahidin India ditangkap saat berencana menyerang Kuil Mahabodhi. "Ini tindakan tak berperikemanusiaan, menyerang peziarah dan biksu di kuil penyanjung perdamaian," kata Presiden Mukherjee, seperti dikutip NDTV.
Tak hanya dari dalam negeri, pemerintah Thailand juga menyatakan "sangat terganggu" oleh ledakan tersebut. "Mengingat pentingnya sejarah dan arti kuil itu bagi umat Buddha di seluruh dunia, Thailand, yang mayoritas penduduknya beragama Buddha, berharap pemerintah India mengambil langkah untuk memastikan keamanan tempat-tempat suci," demikian siaran pers Kementerian Luar Negeri Thailand.
CINA
Akhir Koruptor Kereta
Pengadilan di Ibu Kota Beijing menjatuhkan hukuman mati percobaan untuk mantan Menteri Kereta Api Cina, Liu Zhijun, karena terbukti melakukan korupsi, Senin pekan lalu. Kantor berita resmi Xinhua melaporkan pengadilan juga memutuskan Liu akan kehilangan semua harta pribadinya dan tidak akan mempunyai hak politik seumur hidup. Dia dihukum mati percobaan dengan masa tenggang dua tahun. Di Cina, hukuman mati percobaan biasanya diubah menjadi hukuman seumur hidup.
Liu sudah diskors dari Partai Komunis pada Mei lalu setelah muncul tuduhan ia menggelapkan dana dan menerima suap saat memberikan kontrak untuk proyek jaringan kereta cepat Cina. Kejaksaan mengatakan Liu memberikan kontrak jaringan kereta dengan imbalan suap. Dia dituduh menerima suap lebih dari 64 juta yuan (sekitar Rp 99,5 miliar) dalam waktu 25 tahun.
Liu adalah pejabat paling tinggi yang diadili dan dinyatakan bersalah karena korupsi sejak Xi Jinping menjadi pemimpin Cina tahun ini. Xi menyerukan langkah memberantas korupsi dan bertekad melibas "macan kuat" di atas sampai "lalat" di lapisan bawah Partai Komunis.
Kementerian Kereta Cina, yang pernah menjadi departeman paling kuat, dibubarkan pada Maret lalu. Kementerian ini menuai kritik luas dalam beberapa tahun terakhir karena serangkaian skandal, termasuk banyaknya kecelakaan. Pada 2011, misalnya, 40 orang tewas dalam kecelakaan di Wenzhou. Pemerintah Cina kemudian menggabungkannya ke Kementerian Transportasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo