Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Momen

14 April 2013 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

VENEZUELA
Maduro dan Kisah Burung Kecil

Nicolas Maduro tak kehabisan akal menarik simpati rakyat Venezuela menjelang pemilihan umum 14 April 2013. Dalam kampanye pekan lalu, dia mengaku didatangi arwah Hugo Chavez dalam bentuk burung kecil. Burung itu terbang ke dalam kapel ketika dia sedang berdoa.

Dalam pemilu kali ini, pria 50 tahun itu bersaing dengan pemimpin oposisi Henrique Capriles Radonski. Di tengah tingginya angka inflasi dan kejahatan, para calon Presiden Venezuela harus pandai memanfaatkan peluang, dan Maduro memilih menjual nama Chavez, yang meninggal pada 5 Maret lalu karena kanker.

Seperti dilansir The New York Times pada Senin pekan lalu, foto Chavez mendominasi setiap kampanye Maduro. Ribuan pendukungnya meneriakkan yel-yel "hidup Chavez!". Maduro berjanji, bila terpilih, dia akan meneruskan revolusi Chavez. "Saya merasakan rohnya seolah-olah memberkati kita. Dia berkata, 'Hari ini pertempuran dimulai. Raihlah kemenangan'."

Pihak oposisi mencibir. Capriles mengolok-olok Maduro sebagai "pembohong baru" dan "kandidat burung kecil".

AMERIKA SERIKAT
Pertemuan Rahasia dengan Korea Utara

Amerika Serikat dan Korea Utara dikabarkan mengadakan pertemuan rahasia di New York, ketika Semenanjung Korea memanas. Seorang pejabat Amerika mengatakan utusan khusus Amerika untuk masalah Korea Utara, Clifford Hart, telah bertemu dengan Wakil Duta Besar Korea Utara untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Han Song-ryol, pertengahan Maret lalu.

Selasa pekan lalu Foreign Policy mengungkapkan tidak ada yang signifikan dalam pertemuan itu. Hart mengulang seruan Presiden Barack Obama agar Korea Utara tidak melakukan provokasi dan meminta Pyongyang menyelesaikan konflik melalui diplomasi. Han berjanji menyampaikan pesan itu ke Pyongyang.

Sumber itu menyebutnya "saluran New York", sebuah proses mengkomunikasikan pesan antara kedua negara. Pada Februari lalu, Korea Utara menggunakan "saluran New York" untuk mengingatkan Kementerian Luar Negeri Amerika mengenai uji coba nuklirnya yang ketiga. "Kami memang memanfaatkan saluran itu," ujar juru bicara Gedung Putih, Jay Carney, dalam program The Situation Room di CNN.

Pekan lalu, Korea Utara memperingatkan warga negara asing agar segera meninggalkan Korea Selatan karena Semenanjung Korea terancam perang nuklir. Namun perwakilan negara Barat tak menggubris peringatan itu. "Bisnis berjalan seperti biasa. Kami yakin pemerintah Amerika dan Korea Selatan siap mengatasi segala keadaan," kata Presiden Kamar Dagang Amerika di Korea Selatan, Amy Jackson.

JEPANG
44 Tahun Menunggu Hukuman Mati

Iwao Hakamada masuk Guinness World Records sebagai narapidana terlama yang menunggu eksekusi hukuman mati. Bekas juara tinju profesional Jepang ini sudah menunggu 44 tahun 5 bulan. Namun hingga pekan lalu belum jelas kapan dia akan dieksekusi.

Pria 77 tahun itu telah mendekam di bui sejak September 1968. Namun, setelah sekian lama ditahan, dakwaannya diduga keliru. Dia dinyatakan bersalah telah membunuh pemilik perusahaan sup di Prefektur Shizuoka dan membakar rumahnya pada Juni 1966. Empat orang tewas dalam kebakaran itu, termasuk sang bos perusahaan.

Hakamada, yang bekerja di perusahaan itu, mengaku bersalah setelah diinterogasi selama 23 hari. Namun senjata yang ditemukan di tempat kejadian tak cocok dengan luka di tubuh korban. Bukti-bukti lain juga tidak mengarah kepada Hakamada.

Meski telah menarik pengakuannya dalam persidangan, Hakamada tetap dijatuhi hukuman mati. Dua jaksa menyatakan dia bersalah, satu jaksa lain menyatakan dia tak bersalah. Norimichi Kumamato, nama jaksa ketiga itu, akhirnya mundur dan menjadi pengacara Hakamada. Dia telah melakukan berbagai upaya hukum, termasuk mengajukan permohonan kasasi ke Mahkamah Agung, tapi kalah.

The Telegraph, Rabu pekan lalu, melaporkan kondisi Hakamada semakin buruk. Dia didiagnosis menderita gangguan kejiwaan karena tertekan. Amnesty International mengecam Jepang, yang mengeksekusi lagi narapidana hukuman mati, setelah 20 bulan berhenti. Ada 130 narapidana yang menunggu eksekusi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus