Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Palang Merah Internasional Prihatin Tenaga Kesehatan Jadi Sasaran Serangan Israel

Palang Merah Internasional sangat kecewa oleh pembunuhan terhadap tenaga kesehatan. Ini bukan hal yang dapat dibenarkan dan harus dihentikan.

31 Mei 2024 | 05.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Jagan Chapagain Kepala Federasi Palang Merah Internasional (IFRC) pada Kamis, 30 Mei 2024, mendesak agar pembunuhan pada tenaga kesehatan di Gaza segera diakhiri. Ucapan ini disampaikan setelah dua tenaga kesehatan di Rafah yang bernama Haitham Tubasi dan Suhail Hassouna gugur saat menjalankan tugas. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saya patah hati dengan tewasnya dua paramedis dari palang merah Tubasi dan Hassouna saat menjalankan tugas,” tulis Chapagian di X, yang juga mengirimkan belasungkawa pada keluarga dan rekan kerja korban. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejak Oktober 2023, IFRC yang merupakan jaringan kemanusiaan terbesar di dunia, sudah kehilangan 24 orang koleganya, di mana dari jumlah itu 20 korban berasal dari palang merah Palestina dan empat orang dari Israel. Tubasi dan Hassouna gugur saat ambulan yang mereka operasikan dihantam bom di area Tal Sultan pada Rabu, 29 Mei 2024.    

“Ini tidak bisa diterima dan harus dihentikan,” kata Chapagian. 
 
Sedangkan Presiden IFRC Kate Forbes mengatakan sangat kecewa oleh pembunuhan terhadap tenaga kesehatan. Ini bukan hal yang dapat dibenarkan dan harus dihentikan. 

“Kami harus melindungi staf dan relawan kami,” ujarnya. Sebelumnya pada Rabu, 29 Mei 2024, Forbes menyerukan agar dilakukan gencatan senjata dan dibukanya akses bagi masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, di mana ada jutaan orang mengadapi kelaparan. 
  
Selain tenaga kesehatan, serangan Israel juga menewaskan relawan yang bertugas mendistribusikan bantuan di Jalur Gaza. Pada Rabu, 29 Mei 2024, Khalil Al Baz Abu Mahmoud relawan dari Aqsa Working Group (AWG) biro Gaza, tewas dalam situasi serangan membabi buta dari Zionis Israel. Abu Mahmoud dan istrinya dikenal tidak pernah lelah menyalurkan bantuan kemanusiaan dari rakyat Indonesia melalui AWG untuk rakyat Gaza, Palestina.

Abu Mahmoud gugur saat membagikan bantuan makanan di camp pengungsian Deir Al Balah. Ketua AWG Biro Gaza, Bilal Mahmud An Bar dalam keterangan tertulis menjelaskan Abu Mahmoud ditembak sniper Zionis Israel dibagian perutnya hingga hancur dan meninggal sebelum sampai rumah sakit.


Sumber: middleeastmonitor.com

Pilihan editor: Prabowo Kini Sebut Makan Bergizi Gratis, Bagaimana Pedoman Makan Gizi Seimbang?

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus