Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Demi mendapatkan uang, beberapa pasangan di India rela menjual tiket untuk pernikahan, terutama kepada wisatawan yang ingin menghadiri acara pernikahan tradisional.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Russia Today, 22 Oktober 2018, travel blogger asal Australia, Carly Stevens dan Tim Gower, telah membayar sekitar US$ 200 dolar atau setara Rp 3 juta untuk undangan pernikahan tradisional India melalui perusahaan start-up, Join My Wedding.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Konsepnya cukup baru," ungkap Chauhan kepada CNBC. Perempuan tersebut menjelaskan bahwa ia mengetahui perusahaan ini saat memesan tempat pernikahannya. "Kami juga mulai mengenal orang-orang dari negara lain. Kami sangat bersemangat dan terbuka tentang hal itu, serta melihat ini sebagai hal yang baru."
Chauhan dan suaminya diperkenalkan dengan Stevens dan Gower. "Kami berbincang dan berkoordinasi, kami memperkenalkan diri masing-masing secara singkat, apa yang kami kerjakan, apa saja pengaturan yang ada di pernikahan kami, dan jenis pakaian seperti apa yang seharusnya mereka kenakan, semua itu percakapan yang terjadi," katanya.
Ilustrasi pernikahan di India. youthconnect.in
Rincian pernikahan pada umumnya akan diberikan pada laman website start-up tersebut.
"Jika Anda berpikir, tidak ada yang lebih bersifat budaya selain pernikahan. Karena pernikahan memiliki setiap elemen budaya yang ditampilkan: Masyarakat setempat, makanan lokal, adat istiadat, pakaian, musik, pada dasarnya setiap elemen budaya ada di sana," kata sang pendiri start-up, Orsi Parkanyi di halaman Facebooknya.
Parkanyi menjelaskan bahwa gagasan itu bermula dari pengalamannya sendiri saat menghadiri pernikahan teman-temannya. Dengan gaya modern, Parkanyi tidak menemukan ketertarikan dan merasa ada yang terlewatkan. Dirinya kemudian memutuskan untuk fokus pada pernikahan India karena hal ini terkenal di dunia. Selain itu, menurunnya minat, khususnya bagi sebagian besar non-India untuk menghadiri perayaan seperti itu.
Menurut Parkanyi, wisatawan telah menghadiri lebih dari 100 pernikahan India melalui perusahaannya.
Terlepas dari perusahaan start-up Join My Wedding ini, mulai banyak biro perjalanan dan tur yang juga menawarkan paket wisata bagi wisatawan mancanegara untuk menghadiri upacara pernikahan India selama kunjungan mereka. Para ahli memperkirakan industri pernikahan India bernilai sekitar US$ 40 miliar atau setara dengan Rp 607 triliun dan diperkirakan tumbuh sekitar 20 persen per tahun.
RUSSIA TODAY | SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA