Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Atas perjuangannya bagi rakyat Palestina terutama selama genosida Israel di Gaza 15 bulan terakhir, Pelapor Khusus PBB untuk Wilayah Palestina Francesca Albanese menerima Penghargaan Dries van Agt 2025 pada Rabu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penghargaan tersebut diberikan oleh The Rights Forum yang berbasis di Belanda di Den Haag pada Jumat seperti dilansir Anadolu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
The Rights Forum menegaskan bahwa pengacara Italia itu “dengan jelas” mengatakan kebenaran tentang genosida Israel di Gaza, sementara yang lain “bersembunyi di balik istilah-istilah seperti ‘kompleksitas’.”
“Orang-orang Albania termasuk orang pertama di PBB yang menyatakan bahwa ada “alasan yang masuk akal untuk percaya” bahwa Israel melakukan genosida di Gaza,” kata The Rights Forum dalam sebuah pernyataan.
Kelompok tersebut juga memuji Albanese karena tetap tidak terkekang dalam menghadapi serangan yang menyebutnya antisemit dan mencoba mendiskreditkan suaranya.
“Wanita ini adalah kekuatan alam. Keberaniannya menular. Dia tanpa rasa takut mengungkap parahnya pelanggaran yang dilakukan Israel dan juga standar ganda Barat,” kata Berber van der Woude, ketua The Rights Forum.
Forum tersebut menggarisbawahi bahwa Albanese adalah “penerima yang layak menerima Penghargaan Dries van Agt,” yang diberikan kepada mereka yang berkomitmen terhadap hak asasi manusia dan hukum internasional di Palestina.
Pada 2024, mereka memberikan penghargaan kepada kelompok Belanda Plant een Olijfboom, yang dipimpin oleh Esther van de Most, atas upayanya meningkatkan kesadaran dan menanam pohon zaitun sebagai cara untuk melindungi tanah Palestina dari pemukim ilegal Israel.
Albanese baru-baru ini dilarang berbicara di sejumlah universitas di Jerman karena dituding antisemit, menyusul pembelaannya terhadap warga Palestina yang mengalami kekejian luar biasa oleh Israel. Ia juga dengan berani mengecam pemerintah Italia yang tetap menerima kunjungan Presiden Israel meski negara itu melakukan kejahatan perang luar biasa di Gaza.
Pilihan Editor: Pelapor Khusus PBB Serukan Boikot Medis Global terhadap Israel