Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah berpuluh tahun terbengkalai, salah satu monumen kuno dan penting peninggalan Kekaisaran Romawi di Kota Roma, Italia, mausoleum, bakal diperbaharui dan dibuka kembali pada awal tahun depan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mausoleum adalah sebuah area pemakaman terbesar di dunia yang bentuknya melingkar. Mausoleum dibangun pada 28 sebelum masehi dekat tepi sungai Tiber.
Pemandangan umum makam kaisar Roma Augustus selama pratinjau pembukaan kembali setelah bertahun-tahun restorasi di Roma, Italia, 18 Desember 2020. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Mausoleum adalah makam pertama Kaisar Agustus. Otoritas di Roma pada Jumat 18 Desember 2020 mengatakan kawasan ini rencananya akan dibuka untuk umum pada 1 Maret 2020.
Area pemakaman ini dibangun bukan hanya untuk mememakamkan jenazah Kaisar Agustus, namun juga untuk para keturunannya, seperti Kaisar Tiberius, Caligula dan Claudius.
“Ini adalah sebuah momen bersejarah. Membuka kembali monumen seperti ini adalah sebuah sinyal harapan karena kami melihat dengan positif pada masa depan, meski pandemi virus corona telah menimbulkan ketidakpastian,” kata Wali Kota Roma, Virginia Raggi.
Pemandangan umum makam kaisar Roma Augustus selama pratinjau pembukaan kembali setelah bertahun-tahun restorasi di Roma, Italia, 18 Desember 2020. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Rencananya tiket masuk ke Mausoleum bakal digratiskan untuk semua kategori umur sampai 21 April 2020 untuk menandai ditemukannya Mausoleum pada 735 sebelum masehi.
Mausoleum adalah salah satu gedung yang paling megah di Kota Roma, namun bangunan itu mengalami perubahan setelah jatuhnya kekaisaran Romawi. Pada satu titik, Mausoleum pernah menjadi sebuah benteng, taman gantung dan pernah dijadikan amfiteater untuk pertunjukan adu banteng dan kembang api.
Pada awal abad lalu, gedung Mausoleum pernah diubah untuk menjadi sebuah teater raksasa yang mempertunjukkan acara-acara konser dan opera. Akan tetapi, diktator Benito Mussolini memerintahkan agar gedung itu dibongkar karena dia ingin memulihkan simbol Roma sebagai kota tua.