Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pemberontak Suriah Temukan Gudang Narkoba Milik Keluarga Bashar Al Assad

Pemberontak Suriah menemukan pil-pil narkoba jenis Captagon yang diproduksi massal. Diduga pil ini adalah sumber kekayaan keluarga Bashar Al Assad.

14 Desember 2024 | 13.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pasukan pemberontak Suriah menemukan produksi narkoba Captagon dalam jumlah besar di bawah pemerintahan Bashar Al Assad. Captagon ditemukan setelah pasukan pemberontak menyerbu gedung-gedung yang digunakan oleh saudara laki-laki Bashar Al Assad.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari New Arab, beberapa video yang diduga sebagai tempat penyimpanan tempat sejumlah besar Captagon beredar di dunia maya. Captagon itu disembunyikan oleh Maher al-Assad, saudara Bashar Al Assad. Belum ada konfirmasi bahwa rumah besar tempat ditemukannya Captagon adalah rumah Maher.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam satu video, pasukan pemberontak terlihat memasuki tempat yang tampak seperti rumah besar yang digunakan sebagai pabrik untuk memproduksi obat tersebut. Dalam rekaman lain , orang-orang terlihat menghancurkan ribuan pil Captagon.

Perusahaan yang menjadi kedok perdagangan gelap narkoba juga telah terungkap, termasuk perusahaan mobil bernama Syria Car. Ketika faksi oposisi Suriah memasuki perusahaan milik Hafez Munther Al Assad, putra sepupu Bashar, para pengamat terkejut menemukan sejumlah besar Captagon yang telah dibuang di luar.

Sebuah video menunjukkan sejumlah besar pil di pinggir jalan. Pil-pil itu terlihat pula di saluran pembuangan di sebelah pabrik.

Captagon adalah stimulan jenis amfetamin. Selama bertahun-tahun, rezim Assad telah berusaha menutupi keterlibatannya dalam perdagangan narkoba di seluruh dunia. 

Pil-pil itu disebut merupakan sumber pendapatan utama bagi rezim, menghasilkan miliaran setiap tahun untuk membantu menopang rezim Bashar Al Assad. Di sisi lain, kemiskinan merajalela di Suriah karena perang, korupsi massal, dan sanksi.

Hizbullah, milisi Syiah yang didukung Iran di Lebanon yang bertempur bersama pasukan Assad selama perang saudara Suriah, juga diyakini terlibat dalam perdagangan tersebut. Hizbullah selalu membantah. 

Damaskus telah dikenai sanksi berat karena perdagangan Captagon. Masalah itu membuat marah banyak negara Teluk, khususnya Arab Saudi, yang merupakan pasar besar untuk obat tersebut. Assad berjanji untuk mengekang produksi sebagai imbalan atas normalisasi dengan negara-negara Arab, tetapi tidak pernah memenuhi janjinya.

Negara-negara tetangga seperti Lebanon dan Yordania terkena dampak dan telah mencoba untuk menghentikan perdagangan Captagon. Angkatan udara Yordania melakukan banyak serangan di wilayah selatan Suriah tahun lalu, menewaskan beberapa gembong narkoba terbesar yang dekat dengan rezim Assad.

Runtuhnya rezim Assad yang telah berkuasa lebih dari 50 tahun di Suriah, terjadi setelah serangan mendadak pemberontak yang berlangsung kurang dari dua minggu. Berakhirnya rezim Al Assad diperkirakan akan mengakhiri perdagangan Captagon.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus