Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, - Pemerintahan Donald Trump kembali melakukan eksekusi mati untuk yang ke-13 kali beberapa hari sebelum masa jabatannya habis. Trump menjadi presiden Amerika Serikat yang paling banyak mengeksekusi terpidana sejak abad ke-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum Donald Trump memimpin, Amerika Serikat telah absen mengeksekusi terpidana selama 17 tahun. Pengganti Donald Trump, Joe Biden, berjanji menghentikan praktek ini begitu ia resmi menjadi orang nomor satu di negeri Abang Sam.
Dustin Higgs, 48 tahun, dinyatakan meninggal pada 1:23 pagi waktu setempat, kata Biro Penjara federal dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Sabtu, 16 Januari 2021. Hal ini dilakukan setelah keputusan Mahkamah Agung pada larut malam menguatkan putusan eksekusi matinya.
Higgs divonis mati pada 2001 atas perannya dalam penculikan dan pembunuhan tiga wanita bernama Tanji Jackson, Tamika Black, dan Mishann Chinn di suaka margasatwa federal di Maryland pada 1996. Kaki tangannya, Willis Haynes, yang mengaku menembak para wanita, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dalam persidangan terpisah.
Dalam kata-kata terakhirnya, Higgs terdengar tenang dan menantang di ruang kematian Departemen Kehakiman di penjaranya di Terre Haute, Indiana, kata seorang reporter yang menjabat sebagai saksi media.
"Saya ingin mengatakan bahwa saya adalah orang yang tidak bersalah. Saya tidak memerintahkan pembunuhan," katanya sebelum disuntik mati seperti dikutip dari Reuters, Sabtu, 16 Januari 2021.
Beberapa kerabat korban hadir saat Higgs akan dieksekusi. Saudara perempuan Jackson mengatakan hukuman mati ini adalah konsekuensi dari perbuatan Higgs. "Ketika hari ini berakhir, kematian Anda tidak akan membawa saudara perempuan saya dan korban lainnya kembali," katanya yang tidak disebutkan namanya
Sementara kakak perempuan Higgs, Alexa Cave, terdengar menangis tak terkendali dari ruang saksi yang terpisah saat Higgs meninggal.
Shawn Nolan, salah satu pengacara Higgs, mengecam keputusan ini. Dia mengatakan pemerintahan Donald Trump tidak bisa berlaku adil. Alasannya kliennya itu telah menghabiskan puluhan tahun berada di sel isolasi dengan berstatus terpidana mati. Selain itu, Higgs disebut bersikap baik dengan membantu orang lain di sekitarnya, sambil bekerja tanpa lelah untuk memperjuangkan keadilan
REUTERS
https://www.reuters.com/article/BigStory12/idUSKBN29L06J