Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Penanganan Kasus Jamal Khashoggi, Senator Amerika Kritik Trump

Senator Warren menilai pernyataan Trump cenderung menyuarakan kepentingan Kerajaan Arab Saudi terkait kasus hilangnya jurnalis Jamal Khashoggi.

18 Oktober 2018 | 10.31 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud mengalungkan medali emas pada Presiden AS Donald Trump di Istana Kerajaan, Riyadh, Arab Saudi, 20 Mei 2017. Raja Salman menganugerahi medali emas yang merupakan simbol kehormatan tertinggi di Arab Saudi. AP Photo/Evan Vucci

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Washington – Senator Elizabeth Warren mengkritik cara Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dalam menangani kasus hilangnya jurnalis Jamal Khashoggi, yang diduga terbunuh di kantor Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca:

 

Dia mempertanyakan pernyataan Trump yang dinilai seperti juru bicara Raja Saudi. Waaren mencuit soal ini di akun Twitter @Senwarren sambil mencuit sebuah artikel dari CBS yang berjudul “Trump dan Arab Saudi: Hubungan Bisnis yang Dalam Memunculkan Pemeriksaan Baru”.

“Saudi menalangi bisnis gagal @realdonaldtrump selama bertahun-tahun. Berapa banyak uang yang dia terima? Berapa tarif untuk membuat seorang Presiden bertindak sebagai juru bicara dari Raja Saudi? Trump harus mempublikasi bukti setoran pajak sehingga kita bisa mengetahuinya. #Endcorruptionnow,” kata Warren dalam cuitan pada Selasa, 16 Oktober 2018.

 

Baca:

 

Terkait kasus hilangnya jurnalis Jamal Khashoggi, Trump sempat mengatakan dia telah mendapat penjelasan dari Raja Salman dari Arab Saudi pada Ahad, 14 Oktober 2018. Menurut dia, raja menegaskan tidak tahu menahu soal kasus ini.

Presiden AS, Donald Trump (kiri) dan Senator Elizabeth Warren (kanan). AP via Syracus

Trump menambahkan ada kemungkinan Khashoggi memang terbunuh tapi oleh sekelompok pembunuh kejam (rogue killers).

“Raja dengan tegas membantah tahu mengenai ini. Dia tidak benar-benar tahu – Saya tidak ingin terkesan seperti masuk ke alam pikirannya tapi terdengar bagi saya seperti itu. Mungkin ini adalah para pembunuh-pembunuh kejam. Siapa tahu?” kata Trump.

 

Baca:

 

Pernyataan Trump ini, seperti dilansir Reuters, juga mendapat kritikan dari Senator Chris Murphy di Twitter. “Telah mendengar soal adanya teori “pembunuh kejam” yang konyol, yang akan diterima Saudi. Benar-benar luar biasa mereka bisa memasukkan Presiden AS sebagai agen public relation mereka untuk menyuarakan teori itu,” kata Murphy.

Dalam artikel tadi, CBS menulis bahwa Trump memiliki hubungan bisnis yang dalam dan berlangsung sejak lama dengan para tokoh dari Kerajaan Arab Saudi.

Misalnya, Trump pernah memesan kamar-kamar hotel dan ruang pertemuan untuk pejabat Saudi. Dia juga pernah menjual satu lantai di salah satu gedung miliknya untuk keluarga kerajaan.

 

Baca:

 

Pada saat sedang kesulitan, Trump juga pernah meminta bantuan anggota keluarga kerajaan untuk membeli kapal yacht dan Plaza Hotel miliknya di New York, yang menghadap ke Central Park.

“Saya suka sekali orang-orang Saudi,” kata Trump saat mengumumkan rencana maju sebagai kandidat Presiden 2016 di Trump Tower pada 2015. “Banyak yang tinggal di gedung ini.”

Menurut New York Times, seorang sumber mengatakan Putra Mahkota menyetujui interogasi dan membawa kembali Jamal Khashoggi ke Arab Saudi. “Pemerintah Saudi bakal melindungi pangeran dengan menyalahkan pejabat intelijen terkait operasi intelijen yang ceroboh itu,” kata sumber anonim yang mengetahui rencana Saudi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus