Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono menyatakan Indonesia menyambut baik dan mengapresiasi terjadinya kesepakatan gencatan senjata di Gaza antara Israel dan Hamas yang diumumkan Perdana Menteri Qatar pada Rabu, 15 Januari 2025. Lantas bagaimana kah sikap Indonesia terhadap Palestina saat era Menlu Retno Marsudi?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Antara, selain mengapresiasi kesepakatan tersebut, Menlu Sugiono juga menyampaikan harapannya agar kedua pihak bisa memenuhi kewajiban masing-masing sehingga suasana kondusif bisa berlanjut dan tidak lagi memakan korban.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, Menlu Sugiono telah memberikan pernyataan mengenai gencatan senjata di Gaza yang diumumkan Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani. Melalui akun bernama @Menlu_RI di media sosial X pada Kamis, 16 Januari 2025, Sugiono memandang gencatan senjata tersebut "sesuai dengan yang selama ini terus didorong bersama masyarakat internasional".
Laporan dari Xinhua menyebutkan gencatan senjata di jalur Gaza itu bisa tercapai setelah Hamas dan Israel telah mencapai kesepakatan didukung upaya mediasi intensif oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat. Kesepakatan itu mencakup fase awal penghentian pertempuran di Gaza yang telah berlangsung selama lebih dari 15 bulan, selama 42 hari.
Sementara itu, Menlu Sugiono juga menegaskan bahwa Indonesia siap untuk berkontribusi pada upaya pemulihan kehidupan bermasyarakat di Gaza, baik melalui bantuan kemanusiaan, dukungan terhadap peran Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) ataupun terhadap upaya rekonstruksi Gaza.
Sebagaimana yang ia katakan sebelumnya di acara pisah sambut dengan Menlu RI periode 2014–2024 Retno Marsudi di Jakarta, Senin, 21 Oktober 2024, Sugiono menyatakan bahwa dirinya akan melanjutkan perjuangan dan prestasi-prestasi yang telah diraih pendahulunya, Retno Marsudi, termasuk dalam mengupayakan kemerdekaan bagi Palestina.
Seperti yang diketahui, Retno Marsudi merupakan Menteri Luar Negeri RI yang menjabat selama dua periode yakni dari 2014 hingga 2024. Selama ia menjabat, Retno telah berulang kali mewakili sikap Indonesia dalam diplomasi internasional sebagai tanda keberpihakan Indonesia terhadap Palestina terutama sejak situasi di Gaza kian memanas pada 7 Oktober 2023.
Dalam berbagai kesempatan, Retno Marsudi berulang kali mengecam perbuatan Israel terhadap Palestina dan mendorong segala upaya yang ditujukan agar gencatan senjata segera dilakukan. Hal ini pun menunjukkan sikap tegas Indonesia yang siap berada di garis terdepan untuk membela hak-hak Palestina.
Berikut sikap-sikap yang pernah dilakukan Retno Marsudi untuk membela Palestina, meliputi:
26 Oktober 2023
Pada 26 Oktober 2023, Retno Marsudi menyuarakan kekecewaan Indonesia terhadap kerja Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (Dewan Keamanan PBB), terutama dalam merespons konflik Israel-Palestina.
“Sampai saat ini, DK PBB belum dapat menghasilkan resolusi untuk dapat menangani perkembangan di Gaza, untuk menghentikan kekerasan, dan menjamin penyaluran bantuan kemanusiaan secara aman,” kata Menlu Retno ketika menyampaikan pernyataan pers secara daring dari New York, Amerika Serikat pada Kamis, 26 Oktober 2023.
Dalam kesempatan yang sama, Retno Marsudi menyebut eskalasi kekerasan di Jalur Gaza adalah kejahatan terhadap kemanusiaan sehingga PBB harus mendesak gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
30 Oktober 2023
Pada 30 Oktober 2023 saat bertemu Menlu Lithuania, Retno juga menyerukan gencatan senjata di Gaza. Dalam pertemuan itu, Menlu Retno mengajak Lithuania bergabung untuk menyerukan penghentian segera serangan “tanpa pandang bulu” terhadap warga sipil dan untuk memastikan bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan, aman, dan tanpa hambatan.
Lebih lanjut, Retno menegaskan bahwa seluruh negara di dunia harus membela keadilan dan kemanusiaan. “Untuk itu, pendudukan ilegal Israel di tanah Palestina harus diakhiri berdasarkan parameter yang disepakati secara internasional,” tutur Retno pada 30 Oktober 2023.
20 November 2023
Pada 20 November 2023, Retno menyampaikan bahwa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Liga Arab meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) mengeluarkan resolusi tegas soal konflik Israel Palestina yang menewaskan ribuan warga Gaza.
"Yang kami sampaikan tentu harapan kita kepada UNSC (United Nations Security Council), sudah ada resolusi-resolusi, tetapi resolusinya itu belum komprehensif. Kami menyampaikan harapan kepada negara-negara P5 (anggota tetap DK PBB) untuk melakukan hal yang lebih karena situasi semakin memburuk," kata Menlu Retno kepada Antara pada Senin, 20 November 2023.
Di tanggal yang sama, Retno Marsudi mengutuk keras serangan Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia di Gaza dan menyebutnya sebagai pelanggaran nyata terhadap hukum humaniter internasional.
29 November 2023
Retno Marsudi kembali berbicara tentang Palestina di debat terbuka Dewan Keamanan PBB pada 29 November 2023, dengan menyerukan aksi nyata untuk menghentikan kekerasan di Gaza dan Tepi Barat. “Saya kembali menghadiri pertemuan Dewan Keamanan PBB, karena saya ingin berada di pihak yang benar dalam sejarah. Untuk membela keadilan dan kemanusiaan bagi rakyat Palestina,” ujarnya kepada para delegasi, termasuk Zhang Jun, Presiden DK PBB dari Cina.
Retno menyatakan Indonesia marah dengan situasi di Gaza dan semakin prihatin dengan serangan terhadap warga Palestina di Tepi Barat, termasuk kamp pengungsi.
23 Februari 2024
Dalam pidatonya di Mahkamah Internasional (ICJ), pada Jumat, 23 Februari 2024, Retno menegaskan bahwa Israel tidak pernah tertarik melakukan negosiasi yang adil dan permanen dengan Palestina. “Sejatinya, negosiasi dengan seseorang yang menodongkan senjata ke kepala kita, bukanlah negosiasi sama sekali,” kata dia.
Retno bersama menteri luar negeri dari 51 negara lainnya menyampaikan pernyataan dalam proses pembentukan nasihat hukum terkait konsekuensi pendudukan Israel di Palestina, sesuai permintaan Majelis Umum PBB. “Pengadilan harus menyatakan bahwa pendudukan Israel secara keseluruhan adalah ilegal. Oleh karena itu, kita harus mengakhiri situasi ilegal ini,” tambahnya dalam pidato yang disiarkan di UN Web TV.
3 Juni 2024
Retno Marsudi terus menegaskan bahwa pemerintah Indonesia tetap kokoh dan konsisten memegang prinsip membela Palestina. “Sampai saat ini pemerintah Indonesia masih kokoh dan konsisten untuk terus membela bangsa Palestina. Karena kekokohan dan prinsip inilah, Indonesia dihormati oleh internasional,” katanya saat memberikan kuliah umum di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta pada 3 Juni 2024.
Retno menuturkan bahwa konsistensi ini membuat OKI memberi mandat kepada Indonesia untuk berada di garis depan membela keadilan dan kemanusiaan bagi Palestina. Dalam pertemuan dengan sejumlah negara Eropa di Brussels, Belgia, Indonesia menjadi satu-satunya negara non-Arab yang duduk bersama dengan Uni Eropa untuk mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB..
“Kalau kita lihat yang mendapatkan mandat tadi, Indonesia adalah wakil dari Asia, dan ini bukan sesuatu yang diraih dengan gampang. Ini adalah trust, ini adalah respect terhadap Indonesia,” ujarnya, seperti dikutip dari Antara.
Dewi Rina Cahyani, Ananda Ridho Sulistya, dan Nabiila Azzahra berkontribusi Dalam Penulisan Artikel Ini.