Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah rumah sakit Italia menggunakan teknologi medis CT scan untuk mengungkap rahasia pembalseman mumi Mesir Kuno.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mumi Ankhekhonsu, seorang pendeta Mesir kuno, dipindahkan dari Museum Arkeologi Sipil Bergamo ke rumah sakit Policlinico Milan, di mana para ahli akan membongkar rahasia kehidupan dan kebiasaan penguburannya hampir 3.000 tahun yang lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Mumi-mumi itu bisa dibilang museum biologi, mereka seperti kapsul waktu," kata Sabina Malgora, direktur penelitian Mummy Project Research, dikutip dari Reuters, 25 Juni 2021.
Teknisi dan peneliti radiologi medis melihat ke layar komputer saat mumi Mesir menjalani CT scan agar peneliti dapat menyelidiki sejarahnya di rumah sakit Policlinico di Milan, Italia, 21 Juni 2021. [REUTERS/Flavio Lo Scalzo]
Malgora mengatakan informasi tentang nama mumi itu berasal dari sarkofagus yang bertanggal antara 900 dan 800 SM, di mana Ankhekhonsu, yang berarti 'dewa Khonsu masih hidup', ditulis lima kali.
"Mempelajari penyakit dan luka kuno penting untuk penelitian medis modern...kita dapat mempelajari kanker atau arteriosklerosis di masa lalu dan ini dapat berguna untuk penelitian modern," katanya.
Para peneliti percaya bahwa mereka dapat merekonstruksi kehidupan dan kematian pendeta Mesir dan memahami jenis produk yang digunakan untuk mengawetkan tubuh mumi.
REUTERS