Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
'TEMPO.CO, Jakarta -Jerman menemukan jejak bahan peledak di dasar laut dalam sampel yang diambil dari kapal pesiar. "Kapal ini diduga digunakan mengangkut bahan peledak untuk meledakkan pipa gas Nord Stream," demikian laporan Jerman kepada Dewan Keamanan PBB dalam surat bersama Swedia dan Denmark seperti dilansir Reuters pada Selasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Serangkaian ledakan yang tidak dapat dijelaskan menghantam pipa gas Nord Stream 1 dan 2, yang menghubungkan Rusia dan Jerman di bawah Laut Baltik pada September lalu. Insiden ini terjadi di zona ekonomi eksklusif Jerman, Swedia, dan Denmark
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketiganya masing-masing melakukan penyelidikan terpisah dan mengirim pembaruan, menjelang pertemuan 15 anggota Dewan Keamanan pada Selasa yang diminta oleh Rusia. Moskow telah mengeluhkan bahwa mereka tidak diberi tahu tentang penyelidikan tersebut.
"Tidak ada investigasi yang diselesaikan pada titik ini, masih belum mungkin untuk mengatakan kapan mereka akan selesai. Tindakan sabotase belum pernah terjadi sebelumnya dan investigasinya kompleks," tulis ketiganya dalam surat bersama tertanggal Senin, yang menyertakan pembaruan pada setiap pertanyaan.
Surat bersama itu mengatakan Jerman telah menyelidiki "penyewa kapal layar yang mencurigakan" yang telah disewa dengan cara untuk "menyembunyikan identitas penyewa sebenarnya." Jerman masih menyelidiki jalur kapal yang tepat.
"Diduga kapal tersebut mungkin digunakan untuk mengangkut bahan peledak yang meledak di pipa Nord Stream 1 dan Nord Stream 2," kata surat itu tentang penyelidikan Jerman. "Jejak bahan peledak bawah laut ditemukan dalam sampel yang diambil dari kapal selama penyelidikan."
"Pada titik ini tidak mungkin untuk menetapkan identitas para pelaku dan motif mereka, terutama mengenai pertanyaan apakah insiden itu diarahkan oleh negara atau aktor negara," kata surat itu tentang penyelidikan Jerman.
Menurut penilaian para ahli, ada kemungkinan bahwa penyelam terlatih dapat memasang bahan peledak di titik-titik di mana terjadi kerusakan pada pipa gas Nord Stream 1 dan Nord Stream 2, yang diletakkan di dasar laut pada kedalaman sekitar 70 hingga 80 meter," kata penyelidikan Jerman.
Moskow menuding Barat berada di balik ledakan itu. Pemerintah Barat telah membantah terlibat seperti halnya Ukraina, yang memerangi pasukan Rusia yang menginvasi Kyiv pada Februari 2022.
Rusia pada Maret gagal membuat Dewan Keamanan PBB meminta penyelidikan independen terhadap ledakan Nord Stream.
Pilihan Editor: Rusia akan Desak Dewan Keamanan PBB soal Ledakan Nord Stream
REUTERS