Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Putra tertua Kamboja, Hun Sen, diangkat sebagai Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Kamboja. Ini adalah salah satu posisi paling senior di negara itu, diisi oleh salah satu anggota keluarga Hun Sen, yang bertujuan memperkuat cengkeramannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Juru bicara kementerian pertahanan Kamboja Chhum Socheat mengatakan bahwa Letnan Jenderal Hun Manet, yang juga wakil komandan Royal Army (RCAF), mengambil peran sebagai co-chairman, menggantikan Jenderal Kun Kim yang sedang cuti sakit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti dilansir Channel News Asia dan Reuters, pada bulan Januari, Hun Sen menunjuk menantunya sebagai Wakil Inspektur Jenderal Polisi dan pada bulan Desember, anak laki-lakinya yang lebih muda dipromosikan menjadi kolonel di pengawal pribadi ayahnya.
Promosi tersebut dilakukan menjelang pemilihan umum Juli yang secara luas dianggap akan dimenangkan Hun Sen.
![](https://cdn.tmpo.co/data/2016/07/07/id_521160/521160_650.jpg)
Dia diduga akan menang dengan mudah setelah oposisi utama dari Partai Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP) dibubarkan oleh Mahkamah Agung pada November lalu atas permintaan pemerintahnya.
Larangan oposisi, termasuk kritik dan beberapa media independen telah mendorong Amerika Serikat, Uni Eropa (UE) dan lembaga lainnya untuk mengutuk tindakan keras terhadap Partai Rakyat Kamboja (CPP) yang dipimpin oleh Hun Sen.
AS minggu ini mengatakan bahwa pihaknya menunda atau menghapus beberapa program pendanaan, termasuk program bantuan militer Kamboja melalui USAID.
Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen. AP Photo
Sementara itu, analis menganggap bahwa langkah Hun Sen adalah untuk mempersiapkan Hun Manet untuk menjadi kepala angkatan bersenjata di masa depan.
"Dia bisa menjadi andalan rezim yang telah menjadi rezim militer turun-temurun secara de facto," kata Lao Mong Hay, seperti dilansir Channel News Asia pada 3 Maret 2018.
Hun Sen, yang merayakan ulang tahun ke 33 pemerintahannya pada bulan Januari, mengatakan bahwa dia ingin tetap memimpin setidaknya satu dekade lagi.