Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Singapura akan membutuhkan tiga sampai enam bulan untuk mencapai "normal baru" dalam hal pelonggaran pembatasan dan masyarakat melanjutkan rutinitas mereka dalam pandemi Covid-19, kata Perdana Menteri Lee Hsien Loong, Sabtu, 9 Oktober 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami membutuhkan setidaknya tiga bulan, dan mungkin selama enam bulan, untuk sampai ke sana," kata Lee Hsien Loong dalam pidatonya seperti dikutip Reuters.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Negara kota dengan populasi 5,45 juta itu telah melaporkan lebih dari 3.000 infeksi Covid-19 setiap hari selama sepekan terakhir, meskipun hampir semuanya tanpa gejala atau ringan. Lebih dari 80% populasi divaksinasi lengkap.
Menurut dia, warga Singapura harus memperbarui pola pikir mereka tentang Covid-19, namun tidak perlu dilumpuhkan oleh rasa takut.
Dalam menguraikan langkah-langkah yang harus diambil agar negara itu bisa hidup dengan virus corona, Lee mendorong protokol kesehatan yang disederhanakan dan kebutuhan untuk terhubung kembali dengan dunia.
Berbicara dalam pidato langsung yang disiarkan televisi, Lee mengatakan Covid-19 telah menjadi penyakit ringan yang dapat diobati bagi sebagian besar penduduk.
Ini, katanya, terutama terjadi pada mereka yang masih muda atau divaksinasi lengkap.
“Jadi bagi 98% dari kita, jika kita tertular Covid-19, kita bisa sembuh sendiri di rumah, seperti yang kita lakukan jika kita terkena flu,” katanya seperti dikutip Channel News Asia.
Namun ia juga mengatakan, ancaman Covid-19 terutama bagi para lansia dan yang tidak divaksinasi tetap nyata.
Itulah sebabnya Singapura bergeser untuk sangat bergantung pada pemulihan di rumah, kata Lee, yang menambahkan bahwa langkah itu akan menjadi norma untuk kasus corona.
“Anda bisa sembuh di lingkungan rumah yang akrab, tanpa stres dan repot-repot memasukkan diri Anda ke fasilitas perawatan. Jika sebagian besar dari kita dapat pulih di rumah, itu akan sangat meringankan beban rumah sakit, dokter, dan perawat kita,” katanya.
Sederhanakan Protokol Kesehatan
Karena Covid-19 telah menjadi penyakit yang dapat dikelola, Lee mengatakan Singapura sekarang harus “secara drastis” menyederhanakan protokol kesehatan.
“Tidak ada lagi flow chart yang rumit,” katanya. “Orang-orang harus jelas apa yang harus dilakukan jika mereka dites positif, atau jika mereka melakukan kontak dengan seseorang yang terinfeksi.”
Dia menambahkan bahwa setiap orang juga perlu mengambil tanggung jawab pribadi dan sosial, seperti menguji diri sendiri jika perlu, mengisolasi diri jika mereka dinyatakan positif atau berkonsultasi dengan dokter jika mereka memiliki gejala.
“Mengetahui apa yang harus dilakukan, kita tidak akan lagi menemukan Covid-19 sebagai penyakit yang menakutkan,” katanya, sambil mendesak penduduk untuk melakukan bagian mereka untuk menjaga semua orang aman, khususnya mereka yang lebih rentan, seperti lansia yang belum divaksinasi.