Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Polandia kembali menahan anggota jaringan mata-mata Rusia, sehingga jumlah orang yang ditangkap dalam penyelidikan menjadi 15 orang, kata Menteri Dalam Negeri, Mariusz Kaminski, Senin, 10 Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Polandia, yang menjadi hub untuk pasokan militer Barat ke Ukraina, mengatakan negara mereka menjadi target utama mata-mata Rusia dan menuduh Moskow mencoba mengacaukan keamanan di sana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Badan Keamanan Internal telah menahan anggota lain dari jaringan mata-mata yang bekerja untuk intelijen Rusia," kata Kaminski dalam sebuah unggahan di Twitter.
"Tersangka mengawasi fasilitas militer dan pelabuhan. Dia dibayar secara sistematis oleh Rusia."
Kedutaan Rusia di Warsawa belum mengeluarkan tanggaoan atas pernyataan Polandia itu.
Jaksa mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa individu yang ditangkap adalah warga negara Ukraina yang telah berada di Polandia sejak 2019 dan dia dapat menghadapi hukuman 10 tahun penjara jika terbukti bersalah.
Dia akan ditahan dalam penahanan pra-sidang, kata jaksa penuntut.
Pada bulan Juni, Polandia menahan seorang pemain hoki es profesional Rusia atas tuduhan mata-mata. Rusia mengatakan pada saat itu meminta penjelasan dari Polandia atas penangkapan warga Rusia.
Maret lalu, Polandia mengatakan telah membubarkan jaringan spionase Rusia dan menahan sembilan orang yang dituding sedang mempersiapkan tindakan sabotase dan memantau rute kereta api ke Ukraina.
Bulan berikutnya Polandia mengatakan akan memperkenalkan zona steril sejauh 200 meter di sekitar terminal gas alam Swinoujscie, karena kekhawatiran terhadap spionase Rusia.
Jaksa mengatakan pada hari Senin bahwa penangkapan lebih lanjut sebagai bagian dari penyelidikan tidak dapat dikesampingkan.
REUTERS