Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisan Mesir menangkap seorang mantan juru kampanye untuk Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sisi, pada Minggu, 27 Mei 2018. Kepolisian Mesir tidak memberikan alasan untuk penangkapan Hazim Abdelazim yang dilakukan pada malam hari, tetapi sebuah sumber mengatakan dia ditahan selama 15 hari karena dicurigai bergabung dengan organisasi ilegal, mempublikasikan berita palsu dan menghasut perlawanan terhadap negara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Abdelazim memimpin komite pemuda dalam kampanye pemilihan presiden Mesir untuk pencalonan el-Sisi pada 2014. Namun ia menjadi oposisi setelah el-Sisi menjabat dan aktif di Twitter, di mana ia memiliki 752.000 pengikut dan secara teratur mengkritik Sisi dan kebijakannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya benar sekaligus telah membuat kesalahan, dan kesalahan terbesar saya adalah bergabung dengan kampanye el-Sisi," tulis Abdelazim di profil Twitternya, seperti dilansir dari Aljazeera, 28 Mei 2018.
Sejumlah jurnalis BBC dan staf, melakukan aksi bungkam untuk menggambarkan tidak adanya kebebasan jurnalis dalam berbicara di seluruh dunia di London, 24 Juni 2014. Aksi ini juga untiuk mendukung tiga wartawan yang dihukum di Mesir karena terkait terorisme, dan dianggap membawa kritik luas. (AP)
Penangkapan Abdelazim menambah daftar pelanggaran hak asasi di Mesir yang dikecam kelompok-kelompok HAM sebagai bagian dari kebijakan el-Sisi untuk membungkam kritik terhadap pemerintah.
Pemerintah Mesir menangkap banyak blogger bulan ini, termasuk blogger dan jurnalis peraih penghargaan, Wael Abbas, di rumahnya pada Rabu, atas tuduhan terlibat dengan organisasi ilegal dan menerbitkan berita palsu.
"Jalan yang diambil pemerintah el-Sisi telah bersifat linier, yakni menghilangkan ruang publik, atau ruang politik dengan penangkapan para aktivis dan pembela hak asasi manusia," kata Fadi al-Qadi, pengamat hak asasi manusia di Timur Tengah dan Afrika Utara.
Sementara vlogger Mesir, Sherif Gaber dan Shady Abuzaid, yang dikenal karena video di YouTube dan Facebook-nya juga ditangkap bulan ini. Kemudian pekan lalu, pengadilan militer Mesir menghukum jurnalis dan peneliti Ismail Alexandrani 10 tahun penjara.
Alexandrani yang merupakan ahli dan peneliti pemberontakan di Semenanjung Sinai, ditangkap pada November 2015 dan dituduh sebagai anggota Ikhwanul Muslimin yang dilarang di Mesir setelah Abdel Fattah el-Sisi menjabat.