Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Populasi China telah melambat secara signifikan dan diperkirakan akan mulai menyusut menjelang 2025, menurut laporan media pemerintah Global Times mengutip seorang pejabat kesehatan senior.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Data kelahiran yang dirilis Minggu malam, 24 Juli 2022, menunjukkan, angka kelahiran baru pada 2021 merupakan yang terendah dalam beberapa dekade di sejumlah provinsi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jumlah kelahiran di provinsi Hunan tengah turun di bawah 500.000 untuk pertama kalinya dalam hampir 60 tahun, kata Global Times. Hanya provinsi Guangdong selatan China yang memiliki lebih dari 1 juta kelahiran baru, katanya.
China sedang berjuang untuk membalikkan penyusutan pesat dalam pertumbuhan populasi alami karena banyak anak muda memilih untuk tidak memiliki anak karena sejumlah faktor termasuk biaya tinggi dan tekanan kerja.
Populasi China diperkirakan mulai menyusut pada 2021-2025, kata Yang Wenzhuang, kepala urusan kependudukan dan keluarga di Komisi Kesehatan Nasional.
Perubahan dalam undang-undang China tahun lalu untuk mengizinkan perempuan memiliki tiga anak tidak membantu, dengan banyak perempuan mengatakan perubahan itu terlambat dan mereka tidak memiliki jaminan pekerjaan dan kesetaraan gender yang memadai.
Jumlah penduduk India akan melampaui China sekaligus menjadi negara terpadat di dunia pada 2023, dengan masing-masing memiliki lebih dari 1,4 miliar penduduk tahun ini, demikian laporan PBB yang diluncurkan 11 Juli 2022.