Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Presiden To Lam Ditunjuk Jadi Ketua Partai Komunis Vietnam

Partai Komunis Vietnam dengan suara bulat mendukung pencalonan Lam. Dia berjanji akan memberantas korupsi

3 Agustus 2024 | 18.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Presiden Vietnam To Lam pada Sabtu, 3 Agustus 2024, dipercaya menduduki jabatan Ketua Partai Komunis Vietnam menggantikan Nguyen Phu Trong yang meninggal dua Minggu lalu. Lam, 67 tahun, untuk sementara waktu telah mengambil alih tugas-tugas ketua partai sejak 18 Juli 2024, atau sehari sebelum Trong meninggal karena kesehatannya yang terus memburuk.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Partai Komunis Vietnam dengan suara bulat mendukung pencalonan Lam. Dihadapan anggota Partai Komunis, Lam bersumpah akan menjalankan dan mempromosikan hal-hal yang sudah dijalankan Trong. Artinya, dia tidak akan membuat perubahan pada kebijakan luar negeri Vietnam. Sebaliknya, dia akan fokus pada pencapaian perkembangan sosial-ekonomi dan melanjutkan kampanye anti-korupsi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Dalam beberapa waktu ke depan, tugas lembaga anti-korupsi akan semakin ketat. Secara pribadi, saya merasa beruntung karena punya banyak pengalaman melakukan kampanye anti-korupsi saat masih bekerja di kepolisian,” kata Lam. 

Vietnam telah menjadi negara tujuan investaasi bidang manufaktur. Negara itu diuntungkan oleh banyaknya kerja sama multinasional sehingga membuat politiknya stabil. Namun dalam beberapa bulan terakhir mengalami turbulensi yang sejumlah sumber menyatakan akibat adanya upaya bersih-bersih (memberantas korupsi). 

Vietnam secara resmi tidak memiliki pemimpin tertinggi, namun jabatan sebagai ketua partai punya perang yang lebih besar dan sangat dominan dibanding lainnya. Sebelum meninggal, Trong sudah berkuasa di Vietnam selama 13 tahun.   

Lam adalah seorang pejabat karir bidang keamanan. Sudah sejak lama dia dipersiapkan menjadi ketua partai, di mana para ahli menyebutnya jabatan presiden hanya batu loncatan menuju jabatan tertinggi di Vietnam. 

“Ini adalah sinyalemen penghentian sementara pertikaian dilingkup partai,” kata Nguyen Khac Giang ahli soal Vietnam dari lembaga kajian ISEAS-Yusof Ishak Institute.    
  
Sumber: Reuters

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus