Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Daniel, korban Reynhard Sinaga menceritakan kembali saat dia menjadi korban pemerkosaan. Saat malam kejadian di 2015 lalu, dia sedang berulang tahun. Di tengah pesta, dia menyelinap ke sebuah gang untuk buang air kecil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dia mengaku tak sadar apa yang terjadi selanjutnya. Daniel hanya ingat bahwa dia terbangun di apartemen Reynhard Sinaga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya berada di sofa, berpakaian lengkap ketika bangun. Saya tak bisa mengingat apapun," ujarnya dalam wawancara dokumenter dengan BBC, seperti dikutip dari The Sun.
Ia lalu melihat kaki seseorang berjalan ke arahnya. "Saya hanya membeku," ujarnya.
Dalam keadaan bingung dan pusing, Daniel mengambil barang-barangnya. Ia segera melarikan diri tanpa mencari tahu apa yang telah terjadi.
Ketika sampai di rumah, dia tidak bisa menjelaskan kepada rekannya dimana berada. "Saya tidak pernah berpikir untuk melaporkannya ke polisi," ujarnya.
Daniel baru mengetahui apa yang terjadi padanya ketika polisi menunjukkan kepadanya foto-foto dia yang telah diambil oleh Reynhard Sinaga. "Anda dapat melihat saya koma, seperti mati. Mengerikan untuk dilihat," ujarnya.
Dia tak tahu telah diserang. Dia juga tak melaporkannya kepada polisi. "Untuk mengatakan sebagai seorang pria saya telah diperkosa adalah hal yang sulit. Itu membuatmu merasa sangat rentan," ujarnya.
Daniel adalah korban pertama Reynhard Sinaga yang angkat bicara ihwal pelecehan seksual. Selama wawancara berlangsung, Daniel menangis tersedu-sedu ketika ingat pernyataan polisi bahwa dia akan diperkosa.
Reynhard Sinaga memberi korban-korbannya obat penenang dalam dosis tinggi. Itu sebabnya para korban tak bisa melawan karena reaksi obat yang kuat.
Sinaga diperkirakan telah melakukan pelecehan seksual terhadap sekitar 60 pria setiap tahun sejak 2014 hingga tertangkap pada Juni 2017. Sebelum itu, para detektif memperkirakan dia menyerang antara 15-20 pria setiap tahun.
Reynhard Sinaga dipenjara sejak 2020. Dia telah dijatuhi hukuman penjara selama 40 tahun.
Ia datang ke Inggris dengan visa mahasiswa pada 2007 dan memperoleh dua gelar magister di Manchester dan tengah mengambil gelar doktor dari Universitas Leeds saat ditangkap pada 2017.
Mayoritas korban, kata kepolisian, menjadi korban Reynhard Sinaga karena dijebak olehnya. Reynhard, yang tinggal di dekat kawasan kampung LGBT Manchester, diketahui kerap merayu pria-pria kesepian untuk datang ke apartemennya. Di sana, Reynhard membius mereka untuk kemudian melakukan pelecehan seksual tanpa korbannya sadari.
Baca: Pria Inggris Korban Pemerkosaan Reynhard Sinaga Buka Suara: Saya Seperti Mati
THE SUN