Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Prosesi pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi telah dimulai pada Selasa pagi, 21 Mei 2024 pukul 9.30 setempat di kota Tabriz. Puluhan ribu warga Iran berkumpul di acara tersebut untuk mengenang Raisi dan tujuh anggota rombongannya yang tewas dalam kecelakaan helikopter di Azerbaijan Timur.
Massa mengibarkan bendera Iran dan foto mendiang presiden, berjalan di belakang truk yang membawa peti mati Raisi dan tujuh pembantu pemerintahannya. Mereka berjalan dari alun-alun Kota Tabriz di barat laut, tempat yang dituju oleh delegasi Raisi ketika helikopternya jatuh pada Ahad.
Saluran televisi pemerintah mengumumkan kematian mereka dalam sebuah laporan pada Senin pagi, 20 Mei 2024, yang mengatakan “abdi bangsa Iran, Ayatollah Ebrahim Raisi, telah mencapai tingkat kesyahidan tertinggi”. Laporan tersebut menunjukkan gambar Raisi sedang membacakan Al-Qur’an, lengkap dengan audio.
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian berada di dalam helikopter yang jatuh bersama Raisi, juga enam orang lainnya termasuk pemimpin salat Jumat di Tabriz, Ayatollah Mohammad Ali Al-e-Hashem.
Hasti Amiri, seorang warga Teheran yang menghadiri prosesi pemakaman, mengatakan, “Sejak kami mendengar (berita kecelakaan) ... kami khawatir apa yang akan terjadi pada kami, pada dia (Raisi) dan pada negara kami.”
"Kami semua sangat terpukul (ketika tersiar kabar bahwa dia telah meninggal),” katanya.
Warga Teheran lainnya, Mohammad Beheshti, mengatakan dia merasa sedih kehilangan sosok pemimpin yang begitu kuat. “Kami terkejut kehilangan karakter seperti itu, karakter yang membuat Iran bangga dan mempermalukan musuh,” katanya.
“Terutama dalam sebulan terakhir ini kita melihat bagaimana kekuasaannya mempermalukan Israel dan Amerika, dan bagaimana Iran diangkat menjadi negara besar.”
Di sisi lain, ada juga rakyat Iran yang tidak berdukacita atas kematian Raisi. Selama kepemimpinannya, ia memperketat undang-undang perihal moralitas dan mengerahkan tindakan keras terhadap protes antipemerintah.
Setahun setelah pemerintahan garis keras Raisi melakukan tindakan keras untuk mengakhiri demonstrasi rakyat terbesar sejak revolusi 1979, para penentangnya bahkan mengunggah video diam-diam di internet yang menunjukkan orang-orang membagikan permen untuk merayakan kematiannya.
Laila, seorang mahasiswi berusia 21 tahun di Teheran, mengatakan kepada Reuters melalui telepon bahwa dia tidak sedih dengan kematian Raisi, “karena dia memerintahkan tindakan keras terhadap perempuan yang berhijab.”
“Tetapi saya sedih karena bahkan dengan kematian Raisi, rezim ini tidak akan berubah,” ujarnya.
Urutan Prosesi Pemakaman Raisi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keseluruhan prosesi pemakaman Raisi akan memakan waktu sekitar empat hari, dan dibagi menjadi beberapa tahap.
Iring-iringan di Tabriz merupakan bagian pertama, lalu upacara pemakaman lainnya akan diadakan di kota suci Qom pada Selasa malam pukul 16.30 waktu setempat, menurut wakil presiden Iran untuk urusan eksekutif Mohsen Mansouri dalam sebuah wawancara dengan IRINN.
Dari sana, ketujuh jenazah akan dipindahkan ke aula salat Teheran agar orang-orang dapat mengucapkan selamat tinggal.
Pada Rabu pagi, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei akan memimpin salat jenazah, kemudian prosesi pemakaman selanjutnya akan diadakan dari Universitas Teheran hingga Alun-Alun Azadi.
Pejabat asing dan delegasi tingkat tinggi akan menghadiri upacara peringatan para almarhum di Teheran pada Rabu malam 22 Mei 2024, menurut kantor berita semi-resmi Tasnim yang berafiliasi dengan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC).
Jenazah Raisi selanjutnya akan dipindahkan ke Birjand, ibu kota provinsi Khorasan Selatan, kemudian akan dimakamkan pada Kamis siang di kota suci Mashhad di timur laut Iran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan Editor: Jarang Terjadi, AS Sebut Iran Sempat Minta Bantuannya setelah Helikopter Ebrahim Raisi Jatuh
ARAB NEWS | SKY NEWS | REUTERS