Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Putin Bangga Rusia Punya Senjata Hipersonik Lebih Dulu

Vladimir Putin membanggakan negaranya karena Rusia adalah yang pertama memiliki senjata hipersonik. Dia mengatakan negara lain masih tertinggal.

26 Desember 2019 | 11.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Vladimir Putin.[Sputnik/Sergey Guneev]

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin membanggakan negaranya dengan mengatakan Rusia adalah negara pelopor senjata hipersonik. Putin mengatakan negara lain masih berusaha mengejar ketertinggalan teknologi hipersonik mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut laporan CNN, dikutip 26 Desember 2019, Putin membuat pernyataan pada pertemuan dewan Kementerian Pertahanan Rusia. "Tidak ada satu negara pun yang memiliki senjata hipersonik, apalagi senjata hipersonik antarbenua," menurut transkrip yang dirilis Kremlin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Putin mengklaim bahwa versi baru dari rudal darat Zircon, yang ia klaim tidak dapat dihentikan, dapat mencapai kecepatan Mach 9, sekitar 11.265 km per jam, dikutip dari Daily Mail.

Dia mengatakan bahwa untuk pertama kalinya dalam sejarah Rusia memiliki keunggulan dalam merancang kelas senjata baru yang tidak seperti di masa lalu ketika mengejar ketinggalan dengan Amerika Serikat.

Selain Zircon, ia mengatakan bahwa unit pertama yang dilengkapi dengan kendaraan peluncur hipersonik Avangard akan mulai diakses bulan ini, sementara rudal hipersonik Kinzhal sudah mulai digunakan.

Rudal Hipersonik Rusia 3M22 Zircon.[Daily Mail]

Putin pertama kali menyebutkan Avangard dan Kinzhal di antara sistem persenjataan masa depan Rusia lainnya dalam pidato kenegaraannya pada Maret 2018.

Putin mengatakan bahwa Avangard memiliki jangkauan antarbenua dan dapat terbang di atmosfer dengan kecepatan 20 kali kecepatan suara.

Dia mencatat bahwa kemampuan senjata untuk mengubah arah dan ketinggiannya ketika menuju target membuatnya sulit dicegat musuh.

Vladimir Putin melihat uji coba rudal hipersonik Avangard dari Kementerian Pertahanan Rusia di Moskow.[Sky News]

Seperti Rusia, AS dan Cina juga sedang mengerjakan proyek hipersonik. Beijing mengatakan awal tahun ini bahwa mereka menguji pesawat hipersonik, sementara Angkatan Udara AS telah memberikan kontrak kepada Lockheed Martin untuk mengembangkan rudal hipersonik.

Tahun lalu Putin membuat klaim serupa, mengatakan bahwa sistem rudal hipersonik baru akan mulai beroperasi pada 2019. Namun, menjelang akhir 2019, Rusia belum mengoperasikan senjata hipersoniknya.

Pemimpin Rusia telah secara terbuka memamerkan sejumlah senjata canggih yang katanya mampu mengalahkan pertahanan AS dan NATO, termasuk rudal yang dapat mengirimkan hulu ledak dengan kecepatan hipersonik.

Putin mengatakan bahwa senjata hipersonik terbang 10 kali lebih cepat dari kecepatan suara, memiliki jangkauan lebih dari 2.000 km, dan dapat membawa hulu ledak nuklir atau konvensional yang mampu mengenai target darat dan kapal laut.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus