Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengunjungi Kirgistan pekan depan, kata pihak berwenang di negara Asia Tengah itu pada Rabu 4 Oktober 2023. Jika lawatan ini terjadi, maka akan menjadi perjalanan pertama Putin ke luar negeri sejak Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuknya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Putin belum meninggalkan Rusia sejak pengadilan yang bermarkas di Den Haag mengeluarkan surat perintah pada Maret atas deportasi ilegal anak-anak Ukraina ke Rusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Atas undangan Presiden Kirgistan Sadyr Japarov pada 12 Oktober, Presiden Federasi Rusia akan melakukan kunjungan resmi ke negara kami,” lapor kantor berita Kirgistan Kabar, mengutip seorang pejabat dari kantor kepresidenan.
Putin dijadwalkan mengunjungi pangkalan udara Rusia di Kota Kant, sebelah timur ibu kota Bishkek, untuk memperingati 20 tahun pembukaan pangkalan tersebut, media Rusia melaporkan.
Dia jarang meninggalkan Rusia sejak melancarkan serangan militer skala penuh terhadap Ukraina pada Februari 2022.
Dia terakhir kali bepergian ke luar negeri pada Desember tahun lalu, ketika dia mengunjungi Kirgistan dan negara tetangga Moskow, Belarus.
Kirgistan belum meratifikasi Statuta Roma, sebuah perjanjian yang mewajibkan anggotanya untuk mematuhi keputusan Pengadilan Kriminal Internasional.
Sejak Maret, anggota ICC diperkirakan akan melakukan penangkapan jika pemimpin Rusia tersebut menginjakkan kaki di wilayah mereka.
Putin tidak menghadiri KTT BRICS yang diselenggarakan oleh Afrika Selatan – anggota ICC – pada Juli.
Pada Selasa, anggota parlemen di Armenia menyetujui langkah penting untuk bergabung dengan ICC, yang membuat marah Moskow.
AL ARABIYA