Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Moskow – Partai berkuasa di Rusia, Rusia Bersatu, menyepakati pengusulan Mikhail Mishustin sebagai kandidat Perdana Menteri menjelang proses pemilihan di parlemen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Majelis Rendah Rusia atau Duma diperkirakan bakal memilih Mishustin sebagai PM pada Kamis ini,” begitu dilansir Reuters pada Kamis, 16 Januari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jika disahkan parlemen, Mishustin bakal menggantikan Dmitry Medvedev sebagai PM, yang telah mengundurkan diri secara mendadak kemarin.
Parlemen Rusia, seperti dilansir Euro News, mengatakan Mishustin merupakan kandidat yang dipilih oleh Putin untuk menggantikan Medvedev.
Kemarin, Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengusulkan perubahan Konstitusi untuk memberikan kewenangan pemilihan PM kepada parlemen.
Ada dugaan penguatan parlemen ini merupakan upaya Putin untuk melemahkan kewenangan Presiden sebelum masa tugasnya berakhir pada 2024.
Dalam pidatonya, Putin mengucapkan terima kasih kepada Medvedev akan jasanya. Dia menawarkan Medvedev posisi Wakil Ketua Dewan Keamanan. Namun, Putin juga mengatakan pemerintahan Medvedev belum mencapai targetnya.
Lalu siapa Mishustin? Euro News melansir Mishustin sebagai pejabat yang tidak memiliki pengalaman politik. Dia telah menjabat sebagai Kepala Pajak Federal sejak 2010.
Mishustin dianggap berjasa meningkatkan pendapatan pajak nyaris hingga dua kali lipat dalam sepuluh tahun terakhir. Pada 2019, pendapatan pajak Rusia mencapai US$332 miliar atau sekitar Rp4.500 triliun dalam sebelas bulan pertama.
“Dia dianggap berjasa memordenisasi sistem perpajakan Rusia,” begitu dilansir Euro News.
Presiden Rusia Vladimir Putin bersama Perdana Menteri Dmitry Medvedev, saat menghadiri rapat di Moskow, 15 Januari 2020. Sputnik/Dmitry Astakhov/Pool via REUTERS
Menurut analis politik Gleb Pavlovsky, yang pernah menjadi penasehat Putin, Mishustin merupakan seorang birokrat sejati.
Pengamat politik Yuliy Nisnevich mengatakan penunjukan Mishustin ini sebagai tanda dimulainya transisi kekuasaan di Rusia.
“Ini jelas sudah disiapkan. Ada semacam rencana untuk persiapan pergantian kekuasaan,” kata dia.
Media Times of Israel melansir Putin mengatakan dalam pidato kenegaraan kemarin bahwa parlemen bisa memiliki kewenangan memilih Perdana Menteri dan pejabat senior kabinet dan bukannya oleh Presiden seperti saat ini.
“Kita akan mampu membangun Rusia yang kuat dan sejahtera hanya dengan dasar menghormati pendapat publik,” kata Putin, 67 tahun. “Hari ini masyarakat kita menginginkan adanya perubahan.”